Dalam wawacara dengan pers, dua orang tua murid mengatakan bahwa mereka sangat terkejut saat layar ujian anak mereka berubah menjadi videoasusila.
Meski guru telah meminta para siswa untuk keluar dari sitem ujian online dan kemudian mengikuti tes lagi, namun beberapa siswa ada yang telah mengambil tangkap layar sebagai bukti.
Orang tua siswa marah karena anak-anak mereka masih remaja, dan gambar yang ditampilkan sangat sensitif dan tak sesuai dengan usia mereka.
Adapun dari pihak guru mengatakan, belum dapat dipastikan apakah ada siswa atau pun guru yang diam-diam sedang menonton video porno selama ujian.
Namun, hanya admin lah yang bisa membagikan layar sehingga membuat para orang tua curiga bahwa masalahnya ada pada pihak sekolah.
Di sisi lain, ada beberapa orang tua yang menduga bahwa ada hacker yang telah membobol situs tersebut hingga bisa memutar video porno.
Seorang anggota parlemen, Teo Nie Ching meminta agar Kementerian Pendidikan Malaysia menyelidiki kasus ini.
"Saya terkejut mengetahui bahwa siswa di sebuah sekolah menengah di Kuala Lumpur melihat video porno yang diputar di layar mereka saat ujian online diadakan melalui aplikasi Google Meet.
Kami diberitahu bahwa guru yang bertugas meminta agar para siswa segera keluar dari aplikasi tersebut."
"Hampir 2 tahun selama pandemi dan kelas online, insiden seperti itu tak seharusnya terjadi.
Ini adalah tempat di mana siswa dididik, jadi konten apapun yang dibagikan harus diteliti agar menghindari gangguan tersebut."