GridPop.ID -Polisi masih terus menggali bukti-bukti pendukung untukmengungkap pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Pada Rabu (5/10/2021) sore hingga malam polisi melakukan pemeriksaan tambahan untuk mengungkapkasusSubang.
Kali ini yang dipanggil adalah orang terdekat korbanTutiSuhartini(55).
Mereka adalah tiga kakak Tuti, yakni YetiMulyati(60), Ida (58), sertaLilisSulastri(56).
Dilansir dari Tribun Jabar, pada rabu malam mereka dibawa untuk dimintai keterangan tambahan.
Dalam pemeriksaan saat itu ternyata bukan dilakukan di ruangan Satreskrim seperti biasa.
Mereka dimintai tambahan keterangan di ruanganKapolresSubang.
Saat menuju ke ruanganKapolresSubang, Lilis sempat mengatakan ia terus berharap agar kasus kematian adik serta keponakannya cepat terungkap.
"Semoga cepet selesai, cepet terungkap, doakan saja," ucap Lilis singkat, Rabu (6/10/2021).
Ketiganya datang didampingi oleh anggota dari PolsekJalancagak,PolresSubang.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada informasi lanjutan terkait dengan diundangnya sejumlah keluarga dari korban ini oleh pihak kepolisian.
Sejumlah keluarga dekatTutiSuhartini(55) korban perampasan nyawa di KabupatenSubang, Jawa Barat, kembali diundang pihak kepolisian di SatreskrimPolresSubang, Rabu (6/10/2021).
Pantauan Tribun di lapangan, terlihatYetiMulyati(60), Ida (58), sertaLilisSulastri(56) memasuki gedung SatrekrimPolresSubangpada pukul 17.00 WIB.
Ketiganya diperiksa Rabu (5/10/2021) sore hingga malam selama 6 jam.
Diketahui mereka bertiga merupakan kakak Tuti sekaligus uwak dari Amalia Mustika Ratu (23).
Penyidikan kasus tersebut sudah berjalan selama 49 hari.
Sejumlah upaya telah dilakukan polisi dalam mencoba mengungkap kasusSubang.
Di antaranya melakukan autopsi ulang terhadap jasadTuti Suhartini(55) danAmalia Mustika Ratu(23).
Autopsi ini untuk menguatkan bukti dan keterangan yang sebelumnya didapat polisi.
Dilansir dari Tribunnews.com,pihak PolresSubanglangsung mengirimkan hasil autopsi jenazah Tuti dan Amalia ke laboratorium forensik untuk dilakukan analisa oleh tim penyidik.
Menurut Kabid Humas PoldaJawa Barat,Kombes Pol Erdi A Chaniago, dalam autopsi kedua ini penyidik mencari kesesuaian antara bukti yang sudah ada dengan penyebab kematian korban.
"Hasil autopsi itu langsung dikirimkan kepada penyidik, jadi kami tidak sembarangan. Dari hasil autopsi itu nanti dilaporkan ke penyidik untuk dievaluasi kembali," ujar Erdi A Chaniago, di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (5/10/2021).
Dari autopsi ini, kata dia, diharapkan ada petunjuk baru yang nantinya akan mengarah pada pelaku.
Siapa pelaku yang dimaksud, Erdi mengatakan pihaknya tidak bisa berandai-andai.
"Jadi sekarang kami fokus mencari petunjuk, kesesuaian dengan penyebabnya, kematiannya, setelah itu baru kami simpulkan rangkaian penyelidikannya, lalu mengarah ke tersangkanya, jadi kita tidak berandai-andai," katanya.
Sementara terkait hasil autopsi kedua, Erdi belum dapat menyampaikan kepada publik karena masih menjadi konsumsi internal penyidik.
"Untuk sementara, hasilnya belum bisa kita sampaikan, karena ini masih dalam konsumsi penyidik, mereka membutuhkan evaluasi, analisa, dan fokus dulu terhadap hasil temuannya," ucapnya.
GridPop.ID (*)