Para peneliti mengatakan, pemanfaatan limbah yang diubah menjadi perban rupanya lebih hemat biaya daripada membuat perban konvensional.
Pasalnya, sifat anti-mikroba dari perban konvensional berasal dari senyawa logam yang lebih mahal seperti ion perak atau tembaga.
Seorang pedagang durian, Tan Eng Chuan, mengatakan bahwa dia mampu menjual 30 peti durian atau setara 1,8 ton dalam sehari selama musim durian.
Bila limbah kulit durian bisa diolah kembali menjadi barang yang bermanfaat, maka itu bisa mengatasi persoalan yang selama ini ada.
GridPop.ID (*)