"Saat ditanya petugas, pelaku menjawab dengan nada keras, 'ngapain ditanya-tanya kita sama-samatentara'," cerita Nurhadi.
Lalu, sambung Nurhadi, petugas bertanya kepada pelaku dari satuan mana, namun jawaban pelaku berubah-ubah.
Begitu juga ketika ditanya nomor registrasi pusat (NRP), pelaku menjawab dengan ragu dan tidak mengetahui NRP.
"Petugas juga melihat brevet yang digunakan pelaku salah tempat penggunaan."
"Selanjutnya, pelaku dibawa ke Pos POMTNIAD di Bagansiapiapi," kata Nurhadi.
Ia mengatakan,TNIgadungan itu diamankan dengan barang bukti 1 pasang baju dinasTNIAD, 1 unit HT radio, 1 buah jam tangan warna hijau, dan 1 kartu tanda anggotaTNIAD dengan pangkat Serma/Raider dan jabatannya sebagai Badan Intelijen Negara/Sekodam.
Berikutnya, 1 pasang baju dinas PDLTTNIAD, 1 buah pisau sangkur, 1 pasang sepatu PDHTNIAD, 1 lembat KTP atas nama Roni Marpaung, dan 1 surat dinasTNIAD.
Sebelumnya juga ada TNI gadungan yang berhasil diringkus petugas di KotaTomohon, Sulawesi Utara, yang pelakunya diketahui pria berinisial YT.
Motif YT menjadi tentara gadungan karena ingin menarik perhatian wanita di media sosial.
Pelaku kemudian berhasil ditangkap saat berada di tempat kerjanya.
"Jadi dilakukan pengembangan. Kemudian dilihat melalui CCTV terduga pencurian mengarah ke YT," kata Kapolres Tomohon, AKBP Bambang Ashari Gatot, dikutip dariTribunManado.com.