Jasra menilai bahwa masih banyak publik figur yang dapat memberikan edukasi tentang kejahatan seksual terhadap anak atau pedofilia dalam siaran televisi.
"KPAI mengingatkan pentingnya semua pihak memperhatikan kelayakan informasi buat anak.
Bahwa masih banyak yang lebih layak memberikan informasi kepada anak soal kejahatan seksual," kata Jasra kepada Kompas.com, Jumat (10/9/2021).
Jasra beranggapan bahwa saat memutuskan untuk mengundang Saipul Jamil ke televisi sebagai edukator, mesti mempertimbangkan berbagai hal termasuk psikis korban serta keluarganya.
Selain itu juga harus mempertimbangkan program keamanan dan perlindungan anak.
Maka dari itu, semua pihak harus mempertimbangkan bayak hal saat mengundang Saipul Jamil.
"Tidak hanya sekedar mempertimbangkan kebutuhan industri hiburan tapi juga pilihan menampilkan tayangan yang edukatif untuk anak," ujarnya.
Ia lantas mengingatkan bahwa pihak korban saat ini sangat membutuhkan keberpihakan dari masyarakat.
Tak sampai di situ, agar trauma korban tak kembali muncul maka dengan cara yang salah satunya menghindai Saipul Jamil tampil di televisi.
"KPAI juga mengingatkan anak-anak membutuhkan informasi yang layak yang dapat mendukung tumbuh kembang dan kesejahteraannya.
Sehingga terhindar dari perlakuan salah," ungkapnya.