Contohnya adalahmerah dan jingga memiliki panjang gelombang yang lebih panjang, dan biru dan ungu memiliki panjang gelombang yang lebih pendek.
Baldry mengatakan, spektrum bintang atau galaksi yang terlihat adalah ukuran kecerahan serta panjang gelombang cahaya yang dipancarkan bintang atau galaksi.
Pada akhirnya, hal ini dapat digunakan untuk menentukan warna rata-rata bintang dan galaksi.
"(Spektrum kosmik) mewakili jumlah semua energi di alam semesta yang dipancarkan pada panjang gelombang cahaya optik yang berbeda," tulis Baldry dan Glazebrook dalam makalah online non-peer-review terpisah pada tahun 2002.
Spektrum kosmik nantinya memungkinkan mereka untuk menentukan warna rata-rata alam semesta.
Lalu, bagaimana dengan warna langit yang berwana biru?
Dilansir dari Bangkapos.com,Langitbiru selalu dianggap mengisyaratkan bahwa cuaca sedang cerah dan sinar matahari sangat terik.
Padahal, sebenarnya hal tersebut merupakan campuran dari semua warna pelangi.
Sinar matahari melewati atmosfer dalam molekul udara naik dan turun, itu diakibatkan adanya gelombang elektromagnetik yang menyebabkan partikel bermuatan elektron dan proton.
Ketika ini terjadi, muatan osilasi akan menghasilkan radiasi elektromagnetik pada frekuensi yang sama dengan sinar matahari yang masuk, tetapi menyebar ke semua arah yang berbeda.
Pengalihan sinar matahari yang masuk oleh molekul udara ini disebut hamburan.