Follow Us

Utang Indonesia 'Membengkak' selama Pandemi, Sri Mulyani Putar Otak Cari Cara Lunasi, Soroti Pembayaran Pajak!

Andriana Oky - Sabtu, 04 September 2021 | 09:32
 
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Bambang Ismoyo/Tribunnews.com

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati

GridPop.ID - Kondisi utang Indonesia membengkak selama pandemi berlangsung di Tanah Air.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan memaparkan bahwa utang Indonesia meningkat hingga menyentuh angka Rp 6,5 triliun.

Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, posisi utang pemerintah pada akhir Juli 2021 mencapai Rp 5.570,17 Triliun.

Rasio utang tersebut sebesar 40,51 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Posisi utang pada Juli itu meningkat sekitar Rp 15,16 triliun dibandingkan dengan posisi akhir Juni sebesar Rp 6.554,56 triliun.

Melihat tingginya angka utang ini, Sri Mulyani terus memutar otak untuk mencari cara melunasinya.

“Utang harus dikelola, kalau kemarin utang jadi naik ya kita sekarang harus kelola mencari sumber pembiayaan paling kompetitif,” kata Sri Mulyani ketika menyampaikan kuliah umum secara virtual, Jumat (3/9/2021).

Bendahara negara ini pun menyebutkan salah satu cara yang paling kompetititf untuk melunasi utang ini adalah melalui pasar surat berharga.

Baca Juga: Subsidi Listrik Bisa Picu Peningkatan Inflasi, Sri Mulyani Blak-blakan Ungkap Strategi Pemerintah, 15,2 Juta Pelanggan Terancam Tidak Dapat Lagi!

Pemerintah bahkan meminta bantuan Bank Indonesia (BI) untuk membeli SUN dengan skema bagi-bagi beban (burden sharing).

"Kita dengan Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) I, II, III, melakukan burden sharing secara baik. Ini semua dilakukan manajemen utang yang bertanggung jawab. Tidak kemudian satu resep satu direction selesai,” ucap Sri Mulyani.

Tak hanya itu, Sri Mulyani juga menyoroti pajak-pajak yang belum dikumpulkan pemerintah.

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular