Follow Us

Wilayahnya jadi Daerah Terakhir yang Ditaklukan Taliban, Ini Sosok Gubernur Wanita Pertama Afghanistan yang Sering Ikut Perang hingga Latih 600 Militan Anti-Taliban

Andriana Oky - Jumat, 20 Agustus 2021 | 09:42
 
Salima Mazari duduk di atas bukit bersama pasukannya menanti kedatangan Taliban di garda terdepan
AFP PHOTO/FARSHAD USYAN via Tribunnews.com
AFP PHOTO/FARSHAD USYAN via Tribunnews.com

Salima Mazari duduk di atas bukit bersama pasukannya menanti kedatangan Taliban di garda terdepan

Ia bahkan telah merekrut 600 penduduk setempat untuk menopang pertahanan di distrik tersebut, menurut AFP, Kamis (19/8/2021).

Distriknya adalah salah satu dari sedikit yang terakhir berdiri sebelum seluruh negeri jatuh ke tangan Taliban, lapor India Times .

Berbicara kepada AP pada Sabtu (14/8/2021) Mazari mengatakan tidak akan ada tempat bagi wanita di bawah pemerintahan Taliban.

"Di provinsi-provinsi yang dikuasai Taliban, tidak ada lagi perempuan di sana, bahkan di kota-kota," ujarnya.

Baca Juga: Nasibnya Kini Berubah 180 Derajat Berbeda Usai Dikuasai Taliban, Siapa yang Mengira Ternyata Afghanistan Dulunya Negara Makmur, Sampai-sampai di Bawah Kepemimpinan Sosok Ini Disegani Amerika dan Uni Soviet!

"Mereka semua dipenjara di rumah mereka," katanya kepada AP.

Terkait penuturan Mazari soal perempuan, Taliban pada konpers pertama menyatakan mereka akan berjanji menghormati hak perempuan Afghanistan menurut syahriah (hukum Islam).

Merujuk artikel terbitan Kompas.com, juru bicara milisi Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers pertama mereka menerangkan terdapat perbedaan besar antara Taliban yang digulingkan AS pada 2001 dengan sikap mereka setelah kembali berkuasa.

Mujahid menegaskan, Taliban berhak mengatur Afghanistan berdasarkan prinsip keagamaan yang mereka anut.

Meski begitu, Mujahid mengatakan, wanita berhak mendapat pendidikan hingga jenjang universitas, yang sempat dilarang pada periode 1996-2001.

Selain itu, dia juga menyatakan, perempuan akan tetap bisa bekerja dan menjadi bagian dari pemerintahan baru mereka.

Mujahid hanya memaparkan, nantinya perempuan harus mengenakan hijab, tanpa menjabarkan apakah ada pengetatan terhadap mereka.

Halaman Selanjutnya

GridPop.ID (*)

Source : Kompas.com Tribunnews.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular