Biar bagaimanapun, depresi lebih dari sekadar kesedihan dan hal ini dapat mempengaruhi banyak aspek perilaku atau suasana hati anak.
Mungkin, anak kecil akan lebih sering mengeluh tentang gejala fisik, seperti sakit perut atau sakit kepala, ketimbang sakit emosional.
Mungkin saja mereka takut berpisah dari orang tua, memiliki masalah perilaku, atau terlihat gelisah.
Adapun gejala-gejala depresi lain pada anak-anak meliputi:
- kehilangan minat pada aktivitas yang pernah dinikmati anak
- penarikan diri
- motivasi rendah
- perubahan kebiasaan tidur, seperti tidur sangat sedikit atau terlalu banyak
- perubahan kebiasaan makan, seperti makan berlebihan atau tidak cukup makan
- melarikan diri
- memiliki pikiran atau berbicara tentang bunuh diri
- minat pada kematian
- memberikan sesuatu
- merasa putus asa
- rendah diri
- kesulitan berkonsentrasi
- masalah baru atau memburuk di sekolah, dengan saudara kandung atau teman
- penggunaan alkohol atau obat-obatan, terutama di kalangan remaja
Penyebab depresi pada anak-anak
Melansir dari WebMD, penyebab depresi pada anak-anak pada dasarnya tidak diketahui.
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kombinasi faktor yang berhubungan dengan kesehatan fisik, peristiwa kehidupan, riwayat keluarga, lingkungan, kerentanan genetik, dan gangguan biokimia.
Timbulnya depresi paling mungkin dialami oleh anak-anak yang memiliki beberapa faktor risiko.
Faktor risiko depresi pada anak-anak antara lain sebagi berikut:
- menjadi perempuan
- riwayat keluarga depresi
- dilahirkan dari seorang ibu yang berusia kurang dari 18 tahun
- riwayat stres atau trauma, termasuk konflik antara orang tua atau pengasuh anak
- masalah tidur
- masalah medis, terutama penyakit kronis, seperti asma
- kelebihan berat badan atau obesitas
- berpikir negatif
- hubungan yang buruk dengan teman
- kesulitan sekolah
- kehilangan, seperti pindah sekolah atau kematian orang yang dicintai
- berat badan lahir rendah
Penanganan depresi pada anak-anak