Namun, Dr. Koickel mengingatkan, bahwa kita tidak dapat menarik korelasi langsung antara efek samping dan sistem kekebalan yang bekerja.
Kesimpulan sementara yang dapat dibuat adalah kemungkinan tanda dari respons imun yang kuat muncul efek samping vaksin Covid-19. Namun, hal ini perlu adanya penelitian lebih lanjut.
4. Wanita dan pria secara genetik berbeda
Genetik yang dimiliki pria dan wanita berbeda, sama halnya dengan hormon yang dimiliki.
“Gen kekebalan ditemukan lebih banyak pada kromosom X, atau perempuan” Dr. Koicke.
Sementara Dr. Kuritzkes mengakui, bahwa beberapa kecenderungan genetik mungkin ada, namun masih memerlukan studi lebih lanjut.
5. Dosis vaksin mungkin terlalu kuat.
Perkiraan Dr. Koickel yakni mungkin saja dosis vaksin Covid-19 yang sama bagi pria dan wanita terlalu kuat untuk wanita dan itu menjadi alasan mengapa wanita lebih banyak mengalami efek samping vaksin Covid-19.
Hal senada juga dinyatakan oleh Dr. Kuritzkes, bahwa studi awal menunjukkan bahwa dosis vaksin yang lebih tinggi dapat menyebabkan gejala yang ditimbulkan lebih banyak.
Hingga saat ini memang tidak ada uji coba vaksin terpisah yang dilakukan pada pria dan wanita, sehingga untuk saat ini dosis yang diberikan tetap sama antara keduanya.
Meski vaksin Covid-19 menyebabkan efek samping lebih banyak terjadi pada wanita, para ahli menekankan, efek samping vaksin Covid-19 yang muncul umumnya tidak berbahaya.