Penduduk setempat mengatakan bahwa mereka tidak pernah bertanya atau merawat lelaki tua itu ketika dia terbaring di tempat tidur.
Ketika dia masih hidup, lelaki tua itu menjual tanah untuk sejumlah besar uang.
Orang tua itu menggunakan uang hasil jual tanah itu untuk berobat dan membangun kuburan keluarga.
Sisa uang itu dibagi kemudian di antara empat anak laki-laki.
Pasangan anak dan menantu tertuanya tidak memenuhi kewajiban mereka sebagai anak dan sebagai anak tertua di keluarga.
Sehingga mereka hanya dibagi sebagian kecil dari uang warisan tersebut.
Karena itu, mereka terus-menerus membuat keributan dan masalah, bahkan mengganggu proses pemakaman ayah mereka.
Ketika lelaki tua itu meninggal, menantu perempuan tertua bahkan duduk di depan makam dan menolak untuk pergi.
Dia menangis dengan keras dan menghina orang-orang di sekitar.
Seorang pria di China melakukan hal tak wajah saat proses pemakaman orang tuanya karena tidak kebagian warisan
Tak hanya itu, wanita tersebut mengklaim bahwa almarhum lelaki tua itu dimakamkan di tanah milik keluarganya, dan harus memberikan 300.000 yuan (lebih dari Rp 667 juta) untuk dimakamkan.