Hotaling kemudian melemparkan lelucon bahwa jika seseorang harus memilih maskot untuk gletser, tidak ada kandidat yang lebih baik daripada cacing es.
Tidak seperti manusia yang kehilangan energi saat berada di lingkungan yang dingin, cacing esberkembang dalam cuaca dingin dan tingkat energi mereka justru naik saat terkena suhu rendah.
Mereka hidup secara nyaman pada suhu 32 derajat Fahrenheit atau 0 derajat Celcius.
Namun jika suhunya turun sedikit di bawah itu, mereka akan mati.
Cacing es hidup dengan memakan ganggang salju dan bakteri, namun menurut Scott Hotaling, mereka tidak membutuhkan banyak makanan.
"Saya telah menyimpannya di lemari es saya di rumah untuk eksperimen fisiologi selama satu tahun atau lebih, tanpa menambahkan apapun ke sistem mereka, dan mereka baik-baik saja," jelas Hotaling.
Seperti yang disampaikan sebelumnya, kisah cacing es hingga kini diselimuti misteri.
Mengutip Tribunnews,bahwapara ilmuwan masih belum tahu mengapa hewan-hewan ini bisa muncul di salju dan es.
Teka-teki lain yang membuat para ilmuwan ini penasaran adalah umur mereka dan bagaimana mereka bisa bertahan hidup dan melakukan reproduksi selama musim dingin yang ekstrem.
Para ilmuwan meyakini makhluk misteriusini mungkin dapat mengungkapkan bagaimana kehidupan bisa eksis di lingkungan yang ekstrem.