"Ini tertinggi sih, dibanding yang pertama kali," ucapnya singkat dengan baju penuh cipratan cat.
Meski kini ia merasa senang lantaran dapat memenuhi target, namun di sisi lain Aris merasa sedih kian banyak yang meregang nyawa akibat Covid-19.
"Kalau senang ya pasti, penghasilan jadi bertambah juga buat keluarga, tapi kan kalau begini (pesanan banyak) berarti banyak yang meninggal juga, jadi sedih juga," tutur Aris sambil memperhatikan detail hasil cat yang dituangnya.
Ia lantas mengingatkan terkhusus para rekan pers agar tetap menjaga kesehatan, mengingat kondisi yang kian memprihatinkan.
"Makanya bang, jaga kesehatan yang terpenting, kondisinya lagi kaya gini," katanya.
Sementara itu dilansir dari Kompas.tv, dilema yang dirasakan perajinpeti jenazah juga dialami oleh pengusaha di Blitar.
Bahkan tempat produksi peti jenazah milik Catharina Anjar di kelurahan Beru, Kabupaten Blitar ini mengaku dalam satu pekan bisa memperoleh 10 pesanan peti dari pihak Rumah Sakit.
Tak sampai di situ, ia sempat berhenti berproduksi dengan alasan merasa sedih akan melonjaknya kasus corona di Indonesia.
Namun akhirnya Catharina diminta kembali untuk membuat peti jenazah lantaran rumah sakit banyak mengalami kekurangan.