Follow Us

Banyak Nakes Gugur Meski Sudah Vaksin, Ikatan Dokter Indonesia Kini Ungkap Efikasi Vaksin, Benarkah Sinovac Tak Manjur?

Arif B - Minggu, 04 Juli 2021 | 13:42
 
ilustrasi vaksin Sinovac
freepik

ilustrasi vaksin Sinovac

Sering kali China membagikan vaksin murah ke negara miskin yang tidak punya akses ke vaksin 'premium'.

Untuk beberapa negara contohnya Hungaria, tampaknya harga jadi masalah sehingga mereka memilih vaksin Sinovac daripada Pfizer ataupun AstraZeneca, berbeda dari negara Uni Eropa lainnya.

China pun terus-terusan membela kualitas vaksin mereka yang sudah dijual jauh sebelum mereka menyelesaikan tahapan pengujian klinis.

Tanpa data yang tersedia, efektivitas Sinovac melawan varian baru Covid-19 tidak akan diketahui.

Yang diketahui dari vaksin lain melawan varian Delta adalah penurunan proteksi yang nyata, dengan hanya satu dosisi dan penurunan yang lebih terbatas setelah diimunisasi penuh.

Meski begitu, jika vaksin Sinovac juga mengalami penurunan kemanjuran maka Sinovac tidak akan melewati ambang bawah batas efikasi vaksin yang ditetapkan WHO.

Padahal seperti yang kita tahu, virus Covid-19 varian Delta jenis varian yang sangat mudah menular.

Baca Juga: Enggan Divaksin Karena Takut Reaksinya? Berikut Cara Mudah Mengatasi Efek Samping Usai Melakukan Vaksin Covid-19

Seperti yang terjadi di Inggris. Hanya tiga bulan setelah pertama kali ditemukan di Inggris, Delta telah mencetak lebih dari 99 persen kasus.

Tidak hanya itu, varian Delta juga merupakan 90 persen kasus Covid-19 di Rusia dan telah memecahkan rekor kasus harian tertinggi.

Menurut Bennett, varian Delta berpotensi 60 persen lebih menular dibandingkan cairan Alpha yang sudah 50 persen lebih menular dibandingkan varian lainnya.

Penelitian dari Public Health England memperkirakan, Delta mempunyai nilai reproduksi 6,0. Artinya, setiap satu orang terinfeksi Delta, enam orang lainnya akan tertular.

Halaman Selanjutnya

Source : Kompas.com Intisari Online

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular