Follow Us

Kanker Nasofaring Renggut Nyawa Ustaz Kondang Ini, Ternyata Makanan Rumahan Sejuta Umat Ini Bisa Jadi Pemicunya, Segera Kurangi Sekarang Juga!

Luvy Octaviani - Senin, 22 Maret 2021 | 14:00
 
Ilustrasi meninggal dunia
kantipurnetwork.com via Tribunnews.com
kantipurnetwork.com via Tribunnews.com

Ilustrasi meninggal dunia

Apa hubungan makanan favorit orang Indonesia di berbagai kalangan ini pada kanker tenggorokan?

Adalah zat bernama nitrosamine yang menjadi biang keladi.Nitrosamin (nitrosamine) adalah senyawa karsogenik (penyebab kanker) yang terdapat pada makanan yang diawetkan oleh nitrit.

Baca Juga: Demen Jemawa Pamer Harta Duniawi yang Tembus Rp 33 Miliar, Barbie Kumalasari Justru Kepergok Tinggal di Rumah Sederhana di Dalam Gang SempitNitrit sering digunakan untuk mengawetkan daging, ikan dan keju agar bakteri pembusuk tidak dapat berkembangbiak.Zat ini terdapat pada ikan asin yang telah diawetkan lewat proses penggaraman dan penyinaran sinar matahari dalam waktu lama. Bila zat ini masuk ke dalam lambung, Ditambah dengan adanya kandungan garam yang sangat tinggi, dikhawatirkan hal ini akan memicu pertumbuhan sel abnormal di bagian tenggorokan yang akhirnya bisa berubah menjadi kanker.Selain itu, kandungan nitrosamine ini ternyata juga akan membuat kita lebih rentan terpapar virus Epstein-barr (EBV) yang merupakan pemicu utama dari kanker tenggorokan.

Baca Juga: Sampai Buat Mulut Raffi Ahmad Berdarah Usai Debat Dengan Istri, Gigi Tak Segan Bongkar Kelakuan Sang Suami yang Masih Kerap Laukan Hal Ini Bareng Mantan

Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) menyebut kandungan nitrosamine sebagai salah satu zat yang bersifat karsinogenik atau bisa menyebabkan kanker.Biasanya kandungan nitrosamine banyak pada ikan asin, daging asap, kornet, dan makanan lainnya. Hanya saja, tidak semua jenis ikan asin punya kandungan nitrosamine.

Baca Juga: Pantas Betah Menjanda Meski Tahun Sang Mantan Sudah Nikah Lagi, Ternyata Laudya Cynthia Bella Miliki Pundi-pundi Uang Fantastis, Tarif Endorsenya Saja Milyaran Rupiah!Semuanya tergantung seberapa banyak ikan itu diberi garam, berapa lama disinari, juga tempat penyimpanan ikan tersebut. Sayangnya, konsumen tak pernah tahu dengan proses pengolahan itu. Untuk itu, batasi konsumsi ikan asin dalam menu harian kita. Daripada mengonsumsi ikan asin, kenapa tidak mengonsumsi ikan segar atau ikan laut segar yang jauh lebih sehat. Selain berisiko tinggi menyebabkan kanker tenggorokan, kandungan nutrisi ikan asin juga sudah terkikis habis oleh proses pengawetan, serta kandungan garamnya yang sangat tinggi.

Baca Juga: Tak Kalah Tajir dari Keluarga Reino Barack, Sosok Ayah Syahrini Ternyata Bukan Sosok Sembarangan, Wariskan Sederet Harta Ini untuk IncessAsal tahu saja, makanan dengan kandungan garam tinggi berisiko menyebabkan berbagai penyakit dan gangguan kesehatan seperti jatung, stroke, hipertensi, dan lain-lain. Gridpop.ID (*)

Source : Kompas.com Nakita.ID

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular