Gridpop.ID - Pada Rabu (22/5/19 malam, Ustaz Muhammad Arifin Ilham meninggal dunia di Penang, Mayasia setelah berjuang melawan kanker.Dilansir dari laman kompas.com, kabar sakitnya Arifin Ilham muncul pada pengujung 2018.
Saat itu, kanker getah bening dan kanker nasofaring stadium 4A disebut berbarengan menyerang ustaz kelahiran 8 Juni 1969 ini.
Baca Juga: Nyawa Artis Ini Terenggut karena Kanker Paru, Kondisi Jasadnya Sebelum Dimakamkan Bikin Syok, Ini Permintaan TerakhirnyaArifin Ilham lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sebagai anak kedua dari lima bersaudara. Pendidikannya sampai SMP diselesaikan di Banjarmasin, sementara setingkat SMA hingga lulus sarjana dirampungkan di Jakarta. Gelar sarjananya didapat dari Universitas Nasional untuk jurusan Hubungan Internasional. Biografi lebih detail dari sosok Arifin Ilham dapat disimak antara lain dalam situs Majelis Az-Zikra. Majelis Az-Zikra adalah pesantren yang dia dirikan dan berlokasi di kawasan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
Berdasarkan unggahan Alvin, Arifin Ilham akan dimakamkan di kompleks pesantren ini usai tiba dari Malaysia.Seperti yang kita ketahui, Ustaz Arifin telah dirawat di rumah sakit di Malaysia sejak Bulan Januari 2019 lalu untuk menjalani pengobatan kanker nasofaring.Sebelumnya sang anak juga mengabarkan kondisi ayahnya kritis, namun tak lama salah satu istri Ustaz Arifin memberitahukan jika kondisi suaminya kembali stabil, hingga sang pendakwah akhirnya meninggal dunia.
Renggur Nyawa Ustaz Arifin Ilham, makanan ini bisa jadi pemicunya
IKAN ASIN PICU KANKER NASOFARINGPenyebab kanker sangat banyak.Mulai dari faktor keturunan, lingkungan yang kotor, polusi yang buruk, asap rokok, dan makanan dan minuman berpengawet.
Baca Juga: Perang Dingin Ashanty Dengan KD Sudah Berakhir, Istri Anang Bongkar Fakta Kondisi Hubungan Keluarganya Dengan Raul Lemos yang Ternyata Seperti IniNah, mungkin sedikit yang tahu, penelitian ikan asin sebagai makanan pemicu kanker sudah diteliti sejak lama.Dikutip situs NCBI, bahkan pada tahun 60 dan 70-an sempat diadakan penelitian kaitan konsumsi ikan asin pada kejadian kanker nasofaring atau kanker tenggorokan. Sebabnya, dalam masyarakat yang kasus penderita kanker nasofaring tinggi, ditemukan fakta bahwa mereka hobi makan asin setiap hari.Dan risiko ini menjadi berlipat bila kebiasaan makan ikan asin ini dimulai sejak kecil.Mulai usia anak mendapatkan MPASI sampai usia 10 tahun, dibandingkan dengan seseorang yang mengonsumsinya di usia 45 tahun ke atas. Setelah itu, berbagai penelitian pun berkembang di beberapa negara dan semakin menguatkan, ikan asin memperbesar peluang terjadinya kanker tenggorokan atau kanker nasofaring.