"Kita ini harus bisa melatih kebiasaan baru, proses belajar tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan yang baik," tegas dia.
Dia mengaku, guru dan tenaga kependidikan menjadi prioritas vaksinasi tahap kedua, karena siswa dan siswi sudah terlalu lama tidak belajar tatap muka di sekolah.
"Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terlalu lama itu sangat besar," sebut dia.
Karena risiko PJJ itu sangat besar untuk siswa, makanya Kemendikbud mengambil tindakan cepat dan gesit, agar guru dan tenaga kependidikan bisa memperoleh vaksinasi.
Mungkin, lanjut dia, belajar tatap muka di sekolah tidak 100 persen akan dilakukan.
"Tapi akan terjadi bisa dua kali seminggu atau tiga kali seminggu. Tapi dengan sistem protokol kesehatan yang harus dijaga," jelas dia.
Diberitakan GridPop.ID sebelumnya, tak hanya tenaga pendidik, vaksinasi Covid-19 tahap 2 ini juga diberikan kepada, tokoh agama, penyuluh agama, wakil rakyat, pedagang pasar, Pejabat gatra, pegawai Pemerintah Pusat maupun Daerah, Petugas Keamanan, Petugas Pelayanan Publik di sarana Transportasi, atlet, jurnalis dan para pekerja media.
Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi.
Berikut rincian data sementara sasaran vaksinasi tahap kedua tersebut: