Follow Us

Covid-19 Belum Berakhir, Ancaman Pandemi Virus Nipah Sudah Menanti Dunia, Digadang-gadang Lebih Berbahaya dan Mematikan

Septiana Hapsari - Rabu, 27 Januari 2021 | 07:00
 
Kelelawar
Pixabay/Salmar

Kelelawar

Periode inkubasinya yang lama (dilaporkan hingga 45 hari, dalam satu kasus) berarti ada banyak kesempatan bagi inang yang terinfeksi, tidak menyadari bahwa mereka sakit, untuk menyebarkannya.

Dapat menginfeksi banyak jenis hewan, menambah kemungkinan penyebarannya. Dapat menular baik melalui kontak langsung maupun konsumsi makanan yang terkontaminasi.

Seseorang yang terinfeksi virus Nipah dapat mengalami gejala-gejala pernapasan termasuk batuk, sakit tenggorokan, meriang dan lesu, dan ensefalitis, pembengkakan otak yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan kematian. Singkatnya, ini adalah penyakit yang sangat berbahaya bila tersebar.

Baca Juga: Berhasil Ditemukan Usai Dilaporkan Hilang, Jasad Seorang Wanita Asal Jambi Ini Kepergok Masih Tergigit di Rahang Buaya, Warga: Jika Terlambat Sedikit...

Manusia bisa terpapar virus Nipah ini melalui kontak dengan kelelawar.

Ternyata virus Nipah ini sudah menyerang India pada tahun 2018 lalu.

Melansir dari Kompas.com, dikabarkan ada 10 orang tewas karena wabah virus mematikan ini.

Tak hanya itu, di tahun yang sama, ada totalnya 94 orang yang ahrus dikarantina karena wabah virus Nipah.

Baca Juga: Miliki Rancangan Seputar Kehidupannya dengan Aurel Hermansyah Kelak, Atta Halilintar Kepengen Punya Memori: Mungkin Nanti Ada Air Mata

Hal ini dilakukan agar mencegah penularan semakin meluas.

Virus Nipah ini merebak diidentifikasi beberapa orang tewas setelah mengkonsumsi mangga bekas gigitan kelelawar.

Sejauh ini, belum ada vaksin untuk Nipah, yang juga telah menewaskan lebih dari 260 orang di Malaysia, Bangladesh, dan India, sejak wabah pada 1998.

Source : Kompas.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular