"Kemudian dilihat berapa yang sakit dari kelompok yang dapat vaksin, berapa yang sakit dari kelompok yang dapat plasebo. Dari hasil yang kemarin, dari yang dapat plasebo 18 orang, yang sakit yang dapat vaksin 7 orang," kata Kusnandi saat ditemui di tempat praktiknya di Kota Bandung, Senin (18/1/2021).
"Mereka dapat virus dari luar (bukan dari vaksin), karena yang ikut uji klinis kan boleh ke mana-mana ya. Nanti kalau ada gejala batuk, pilek, itu harus kontrol. Sehingga kalau kontrol, sama kita di-swab. Tapi sebagian besar dari yang positif itu gejalanya ringan, jadi nggak dirawat yang dapat vaksin itu. Nah yang dapat plasebo ada yang dirawat," katanya.
Mereka yang mendapat vaksin dan positif Covid-19, katanya, mengalami gejala ringan, yakni grade 1 dan 2.
Sedangkan yang mendapat plasebo bisa sampai mendapat gejala berat dengan grade 3 dan 4. Mereka pun secara penuh mendapat perawatan.
Tak Semua Orang Memproduksi Imun Setelah Divaksin
Kusnandi mengatakan tidak semua orang yang mendapat vaksin Covid-19 akan memiliki imunitas terhadap Covid-19.
Mereka adalah orang-orang yang memiliki sejumlah masalah kesehatan atau beberapa penyakit.
"(Jadi intinya kalau orang yang sudah divaksin masih ada kemungkinan tertular), masih bisa. Dijadikan vaksin itu maksudnya supaya tubuh kita kebal terhadap penyakit. Tapi ada beberapa orang yang mempunyai gangguan sehingga tidak terbentuk kekebalan," katanya.
Orang-orang yang tidak mendapat imunitas setelah divaksin, kata Kusnandi, contohnya adalah orang-orang yang memiliki permasalahan dengan kekebalan tubuh.