Follow Us

Tersangka Parodi Lagu Indonesia Raya Ternyata Masih Bocah, Ahli Psikologi Forensik Ungkap Keprihatinan Hingga Sindir Pembelajaran di Sekolah yang Kurang Menanamkan Patriotisme: Jangan Hanya Hapalan Saja!

Arif B, None - Senin, 04 Januari 2021 | 10:00
 
Polri berhasil menangkap pelaku yang membuat parodi lagu Indonesia Raya
Tribunnews.com

Polri berhasil menangkap pelaku yang membuat parodi lagu Indonesia Raya

GridPop.ID - Penangkapan MDF, tersangka yang parodikan lagu Indonesia Raya mengagetkan banyak pihak.

Pasalnya MDF ternyata masih di bawah umur dan kini duduk di banku kelas III Sekolah Menengah Pertama (SMP).

MDF pun kini disangkakan melanggar Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) pasal 28 ayat 2 juncto 45 ayat 2.

Baca Juga: 11 Tahu Hidup Berjauhan Dari Putra Sulungnya yang Kini Pilih Tinggal Bareng Okie Agustina, Unggahan Foto Jadul Pasha Ungu Bareng Kiesha Alvaro Ini Langsung Banjir Komentar Netizen

Juga Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan pasal 64 A juncto pasal 70.

Hal ini pun menimbulkan keprihatinan ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel.

Meski mengamini jika yang dilakukan MDF adalah keliru, namun Reza mempertanyakan apakah perlu bocah itu dipidana,

Baca Juga: Pantas Sewaktu SMA Ada 20 Lelaki Sampai Satroni Rumahnya untuk PDKT, Ternyata Pesona Dian Sastrowardoyo Diturunkan dari Sang Ayah, Inilah Potretnya Sewaktu Masih Bujang

"Tapi haruskah pelakunya, apalagi karena masih berusia anak-anak (siswa SMP dan SD, read), dipidana?" katanya, Minggu (3/1/2021).

Reza kemudian mengajak untuk melihat kasus ini lebih jauh ke belakang. Utamanya terkait hubungan antara kegemaran pada pelajaran sejarah dan patriotisme.

Pria yang juga menjadi konsultan Lentera Anak Foundation ini, melihat persoalannya, rendahnya rasa cinta Tanah Air dialami siswa karena para guru utamanya sejarah tidak terampil menanamkan nilai patriotisme ke dalam diri anak didik.

"Mata pelajaran sejarah tak lebih dari penyampaian informasi tentang serangkaian peristiwa yang dianggap historis," tegas Reza.

Source : tribunnews

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular