"Saya tidak langsung pulang (Sragen). Dua bulan saya nyari di Jakarta," ujar Suparno yang merantau di Jakarta sejak 2000.
Karena tidak ada kabar keberadaan anaknya, Suparno dan istri pun akhirnya memutuskan untuk pulang ke Sragen. Selama lima hari di rumah, Suparno kembali lagi berangkat ke Jakarta.
Selain untuk mencari anaknya yang hilang, Suparno di Jakarta juga sambil bekerja. Dia bekerja sebagai fotografer di Ancol.
"Saya balik lagi ke Jakarta untuk mencari anak saya sama bekerja. Saya kerja fotografi di Ancol. Di Jakarta selama 2014," ungkap Suparno.
Lagi-lagi usahanya mencari anaknya tidak ketemu. Suparno pulang kembali ke Sragen. Selama satu tahun Suparno di kampung.
"Saya kembali ke Jakarta lagi untuk nyari anak saya dan kerja. Saya pulang lagi ke rumah (Sragen) sekitar Februari kemarin sebelum corona," ujarnya.
Suparno sedih karena anaknya tidak kunjung ditemukan. Suparno bahkan berkali-kali meminta bantuan orang pintar untuk mencari keberadaan anaknya. Namun, juga tidak berhasil.
Kesedihan Suparno sirna setelah dirinya menerima informasi tentang keberadaan anaknya yang 11 tahun hilang dari Dinsos Kabupaten Sragen.
"Saya dapat kabar dari Dinsos Sragen. Ada kabar anak namanya Ervan dengan bapak namanya Parno, ibunya Tanti punya saudara Ajeng gitu," tutur dia.