"Sekitar empat bulan Pak RT itu meninggal. Ada cucunya ingin mengasuh saya dan mengangkat saya anak asuh," tutur dia.
Setelah diasuh cucu dari Ketua RT selama tujuh bulan, jelas Ervan, dirinya dibawa oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Kota Bogor.
"Ada pegawai P2TP2A ingin mengangkat saya jadi anaknya. Saya disekolahkan dipesantrenkan sekitar delapan tahun," ujar dia.
Ervan juga mendapat pelatihan kerja dari Dinsos Kota Bogor. Bahkan, Ervan diterima magang kerja selama satu tahun dua bulan.
Baca Juga: Atta Halilintar Gigit Jari, Ayah Tercintanya Tiba-tiba Terancam Dijemput Paksa Polisi, Kenapa?
"Ada lagi dari (Dinsos) Kabupaten Bogor yang menunjuk saya. Saya ditanya sama petugas ingin ketemu orangtua tidak. Saya jawab iya," kata Ervan.
Ervan mendapat pelatihan kerja di PRSABH Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor selama dua tahun sampai akhirnya bisa dipertemukan kembali dengan keluarga.
Ayah Ervan, Suparno menceritakan, dirinya mengajak Ervan yang masih usia lima tahun untuk liburan tengah semester ke Jakarta. Dia berangkat ke Jakarta pada 2009.
Ervan liburan di Jakarta selama 17 hari. Ketika mau diajak pulang ke Sragen, jelas Suparno anaknya tersebut pamit untuk mengembalikan game watch ke tempat persewaan.
"Anaknya pamit pergi untuk mengembalikan game watch," terang dia.
Setelah ditunggu anaknya tersebut tak kunjung pulang. Perasaan cemas dan bingung menyelimuti Suparno dan istrinya.