Follow Us

Terpaksa Makan Tikus Panggang Karena Tak Terima Gaji, TKI Ilegal Indonesia di Malaysia Ini Alami Nasib Nahas, Harus Bertahan Tanpa Bantuan di Tengah Kebijakan Lockdown Virus Corona

Septiana Hapsari - Rabu, 08 April 2020 | 17:30
 
Ilustrasi TKI
Kompas.com/Ericssen

Ilustrasi TKI

Hal itu yang dirasakan salah seorang teman Mujianto yang merupakan pekerja migran ilegal asal Flores, NTT.

Foto tikus sedang dibakar di atas panggangan seadanya dikirim Mujianto ke Kompas.com.

Baca Juga: Dinyatakan Positif Corona Semua, Satu Keluarga Ini Sempat Viral Karena Main Video Tik Tok saat Karantina, Begini Kondisi Terkininya

Mujianto mengatakan, itu dilakukan untuk menutupi kebutuhan makan setiap hari karena tidak adanya pendapatan penuh yang mereka terima.

"Sampai ada yang seperti ini, Mas, keadaan teman di Sarawak untuk mengurangi biaya belanja," ujar Mujianto ketika dihubungi, Selasa (7/4/2020).

Mujianto mengungkapkan, rata-rata para pekerja migran ilegal yang tak mendapat upah penuh bekerja di sektor informal.

Di mana gaji harian menjadi sumber pemasukan utama mereka, seperti bekerja menjadi sopir truk hingga tukang potong buah.

Baca Juga: Miris, Cemburu Istrinya Sering Telfonan dengan Mantan Pacar, Pria Ini Tega Habisi Nyawanya dengan Keji: Mau Bagaimana Lagi, Mau Menyesal Sudah Terlambat!

Namun demikian, para pekerja migran resmi tak berdiam diri. Sebagian dari mereka turut turun tangan membantu nasib sesama warga negara Indonesia (WNI) tersebut.

Sebaliknya, Ia mengungkapkan bahwa perwakilan RI di Malaysia sejauh ini belum ada tanda-tanda memberikan pertolongan terhadap nasib warganya, baik itu migran resmi maupun ilegal.

Mujianto mengungkapkan, akibat kebijakan lockdown tersebut, suasana di Sarawak saat ini sepi.

Ia mengatakan, otoritas setempat juga memberlakukan kebijakan di mana warga hanya memperbolehkan belanja berlangsung pada pukul 07.00 sampai 09.00 waktu setempat dan sore pukul 17.00 sampai jam 19.00 waktu setempat.

Source : kompas

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular