"Dua pasien itu sama-sama datang ke acara seminar di Bogor," jelas Dokter Spesialis Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta Harsini, dalam jumpa pers di Kantor Dinkes Jateng, Kamis (12/3/2020).
Sepulang dari Bogor, keduanya mengeluh batuk, pilek hingga demam. Mereka lalu mendapatkan perawatan di rumah sakit di Kota Solo, Jawa Tengah.
Seminggu menjalani perawatan, kondisi mereka tak kunjung membaik. Demam di tubuh bahkan mencapai 38 derajat celcius.
Tanggal 8 Maret 2020, keduanya dirujuk ke RSUD Dr Moewardi.
Di rumah sakit tersebut, pasien menjalani perawatan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan diisolasi.
Satu pasien masih dirawat. Sedangkan satu lainnya meninggal dunia Rabu (11/3/2020).
Namun di hari saat pasien meninggal, mereka belum mendapatkan hasil laboratorium tersebut.
Usai dinyatakan meninggal dunia, jasad pasien positif corona dibawa ke Magetan, Jawa Timur untuk dimakamkan.
Pemakaman jenazah dilakukan sesuai prosedur penanganan virus corona yakni dengan membungkus jenazah menggunakan plastik.
"Dibungkus plastik kemudian langsung dimasukkan ke peti. Tidak boleh ada keluarga pasien. Hanya ada tim medis," kata Harsini.
Meskipun pasien berdomisili di Solo namun keluarga besar pasien tersebut berada di Magetan, Jawa Timur.