Follow Us

Bisa Sembuhkan Penyakit Soekarno saat Dukun Lain Menyerah, Dukun Sakti Ini Tak Mau Diberi Hadiah Mobil, Ia Justru Hanya Minta Radio dan Ongkos Pulang dari Jakarta ke Jambi

Veronica S - Selasa, 11 Februari 2020 | 15:15
 
Presiden Soekarno (tengah) dan Wakil Presiden Mohammad Hatta (kiri) membuka Pekan Olahraga Angkatan Perang di Stadion Ikada Jakarta, September 1952. Hadir di panggung kehormatan Menteri Pertahanan Hamengku Buwono IX (kanan).
ARSIP HARIAN KOMPAS

Presiden Soekarno (tengah) dan Wakil Presiden Mohammad Hatta (kiri) membuka Pekan Olahraga Angkatan Perang di Stadion Ikada Jakarta, September 1952. Hadir di panggung kehormatan Menteri Pertahanan Hamengku Buwono IX (kanan).

Pada waktu itu kondisi Soekarno, tutur Alutral menceritakan sang ayah, mengalami sakit Batu Rajo atau yang biasa dikenal dengan batu ginjal.

Bung Karno, diketahui Alutral dari cerita ayahnya, tidak mau dioperasi sehingga mmebuat Badulambun kemudian dikirim ke Jakarta.

Versi berbeda dari yang diceritakan M Yusuf dan Alutral, ada pada hadiah untuk Badulambun.

Alutral menambahkan waktu itu presiden pertama itu menawarkan hadiah mobil, boleh pilih mobil mana pun yang dia mau. Badulambun hanya menginginkan oleh pemerintah dibukanya jalan.

"Cuma itu maunyo, minta buka jalan dari Bangko sampai ke Tanjung Kasri," ungkapnya.

Badulambun juga ditawari untuk ditarik menjadi tentara nasional waktu itu. Karena sebelumnya, ia pejuang dari Syarikat Abang, namun tetap saja ia menolak.

Badulambun dikenal anaknya sebagai pria yang tidak banyak ngomong tapi banyak berbuat.

"Orangnyo lembut, penyabar, sederhana dan tipe pekerja. Kalau dibandingkan dengan sayo sekarang, bapak lebih penyabar tidak mudah tersulut amarahnya," ungkap mantan pegawai PU ini.

Baca Juga: Terseret Kasus Narkoba, Model Nanie Darham Bungkam Seribu Bahasa di Depan Media, Polisi Ungkap Tabiat Pelaku saat Jual Barang Haram Mematok Harga Fantastis untuk Kalangan High Class!

Alutral manambahkan bahwa karakter bapaknya itu tenang. Ia membandingkan dengan dirinya yang masih mudah marah jikalau dalam keadaan terjepit.

"Kalau untuk hal-hal kecil, ia tidak masalah. Tapi kalau ada penyerangan dari luar waktu itu, dia baru turun. Orangnya juga lebih berjiwa besar dan lapang dada," kenang pria yang baru pensiun 2011 ini.

Megawati Soekarnoputri (kiri) bersama Prabowo Subianto (kanan)
(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Megawati Soekarnoputri (kiri) bersama Prabowo Subianto (kanan)

Source : Kompas.com Tribun Jogja

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular