"Entah Kawan-kawan sudah atau akan melihatnya, tapi sedang beredar video penggerebekan pasangan mesum di tenda. Sedih sih. Mesum di gunung itu salah. Tapi, menurut saya, selimut ditarik paksa, pelakunya dipermalukan, direkam, lalu di-upload ke medsos, itu jauh lebih salah," tulisnya.
Cuitan ini pun menuai beragam respon dari pengguna Twitter lainnya.
"Ooooo yang narik selimut juga pengen liat kali ah. Pun yang video in, malah bisa disimpen. Intinya ga beda jauh lah mereka yg nemuin dan yg melakukan," komentar akun @echa***s.
"Betul. Apalagi di tarik selimut seperti itu. Harusnya di kasih kesempatan buat berpakaian dlu. Okelah mereka salah, tp yg ngerekan nyebar dan narik selimutnya itu lebih salah sih menurutku," komentar akun @Rekka***e.
"namanya juga manusia, kalo lagi liat org melakukan salah berasa jadi tuhan, giliran dia melakukan kesalahan minta dimaklum namanya juga makhluk tuhan yg tdk sempurna. ksl jujur liatnya!" komentar akun @yasuda***l.
Masih mengutip dari TribunnewsBogor.com, Berdasarkan penelusuran TribunnewsBogor.com di akun Instagram @piknikkegunung, konon peristiwa itu terjadi di Gunung Prau.
Namun, ada yang menyebut juga kalau peristiwa itu terjadi di gunung di luar Jawa, karena dalam video yang beredar, percakapan anak muda itu menggunakan logat luar Jawa.
Menelusuri akun Instagram @piknikkegunung, terdapat unggahan klrafikasi tentang perderan video yang sudah viral di media sosial.