GridPop.id - Paranormal sudah dikenal sejak lama di muka bumi.
Punya kemampuan yang berbeda dari orang kebanyakan, paranormal sering didengar dan dimintai komentarnya.
Nama Wirang Birawa dikenal sebagai slaah seorang paranormal tanah air.
Wirang Birawa akan menerawang berbagai hal dan diungkapkan melalui media sosialnya.
Namun, tak banyak yang tahu bagaimana latar belakang atau kisah di balik kemampuan yang dimiliki oleh Wirang Birawa.
Dalam tayangan di kanal YouTubeFAKEINKSHIT(5/2/2020), Wirang membuka kisahnya yang pilu sebelum akhirnya orangtuanya menyadari bahwa Wirang memiliki kemampuan tak biasa.
Bahkan, katanya hingga ia disebut orang gila dan 'dikurung' oleh orangtuanya.
Dalam tayangan tersebut, Wirang bercerita bahwa ia mulai bisa mempunyai firasat di usianya yang ke 9 tahun.
Saat itu, Wirang mengaku baru bisa menerawang soal kepribadian orang lain.
Hingga ia sering memberitahu berbagai niat busuk orang lain yang menemui orangtuanya.
Tak sampai di situ, ia juga sering melontarkan firasatnya pada setiap orang yang ditemui di jalan.
Hingga orangtuanya pun 'mengurungnya' dalam rumah, tak boleh main ke luar.
Karena hal itu pula, Wirang sempat disebut bak orang gila.
"Makin ke sininya,gua sampeada 2 tahun nggak boleh ke luar rumah. Kenapa, karenaguasetiap ketemu oranggualangsung bacain 'orang ini sifatnya begini,lokarakternya gini,lopunya masalah ini', tanpa ditanya," ungkap Wirang.
"Sampe gue dianggepanak gila pada saat itu. Dua tahun dikurung di rumah dan nggak boleh bergaul dengan siapa pun," tambahnya.
Dikurung yang dimaksud yaitu Wirang tak boleh bergaul, usai pulang sekolah ia dilarang ke luar rumah.
Saat tak diperbolehkan main ke luar rumah, kemampuan Wirang malah makin menjadi.
Ia bisa melihat berbagai makhluk di rumahnya, punya teman gaib hingga bisa menerawang bencana alam.
Sampai akhirnya ia bisa mengungkapkan firasatnya soal tsunami Aceh tahun 2014.
Saat itu, ada keluarganya yang akan menikah dengan orang Aceh, ia pun menolak untuk pergi ke daerah tersebut.
Wirang Birawa
"Guabilang ke keluarga 'gua nggakakan pernah mau ikut ke sana, karnagua nggakmau mati'begitu kejadian, wah ternyata ada tsunami," jelas Wirang.
"Detik-detik gempa itu kan pagi ya.Nyokapbangun pagi untuk salat subuh, setelahbangunin guedia bilang 'kenapa kok nggak mau ke luar rumah? (tanya ibu Wirang)', 'karena nggak enak aja ati ini'. Dari situ lahnyokap guasadar anaknya punya kelebihan," jelas Wirang.