"Guabilang ke keluarga 'gua nggakakan pernah mau ikut ke sana, karnagua nggakmau mati'begitu kejadian, wah ternyata ada tsunami," jelas Wirang.
"Detik-detik gempa itu kan pagi ya.Nyokapbangun pagi untuk salat subuh, setelahbangunin guedia bilang 'kenapa kok nggak mau ke luar rumah? (tanya ibu Wirang)', 'karena nggak enak aja ati ini'. Dari situ lahnyokap guasadar anaknya punya kelebihan," jelas Wirang.