"Dalam pasal 14 tersebut, disebutkan barang siapa menyiarkan berita atau pemberitaan bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat, maka dihukum maksimal 10 tahun penjara," jelas Kombes Pol Iskandar.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana menuturkan dalam hasil penyidikan hingga saat ini, ternyata masing-masing anggota yang ingin menjadi bagian dari KAS akan dikenai tiket masuk sebesar Rp 3 Juta sampai Rp 30 Juta.
Menurut Iskandar, anggota tersebut juga dijanjikan jabatan tinggi dalam KAS sesuai biaya masuk yang disetorkan kepada kedua pelaku.
"Apabila nominal tiket masuknya semakin besar atau tinggi, maka anggota tersebut akan diberikan jabatan yang tinggi dalam KAS," jelasnya.
Dalam penangkapan tersebut, Ditreskrimum Polda Jateng mengamankan sejumlah barang dan alat bukti di antaranya, KTP kedua pelaku, dokumen palsu berupa kartu-kartu keanggotaan, dan 10 orang saksi dari warga setempat.
Tak berhenti sampai di situ saja, kini fakta-fakta terbaru terkait Keraton Agung Sejagat itu mulai terbongkar.
Dikutip dari Kompas.com, diketahui Totok memiliki kontrakan di Sleman dan membuka angkringan di rumah kontrakannya itu.
Di halaman rumah kontrakan Totok di RT 05/RW 04 di Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, terdapat sebuah gundukan tanah yang ternyata sebuah makam.
Makam itu ternyata tempat dimakamkannya janin Ratu Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia.
"Iya, makam anaknya Ibu Fanni," ujar Camat Godean Sarjono saat dihubungi Jumat (17/01/2020).