Follow Us

Akui Siram Air Keras Karena Dendam, Pakar Ekspresi Bongkar Kejanggalan Motif Sang Pelaku, Novel Baswedan: Keterlaluan Bila Disebut Tidak Terkait Hal Lain!

Sintia N - Minggu, 29 Desember 2019 | 13:56
 
Kolase foto Novel Baswedan dan pelaku penyiraman
Kompas.com
Kompas.com

Kolase foto Novel Baswedan dan pelaku penyiraman

GridPop.ID - Setelah sekian lama menjadi misteri,akhirnya pelaku penyiraman air keras kepada Novel Baswedan berhasil diringkus.

Namun, rupanya banyak yang menyebut banyak hal ganjil dalam penangkapan pelaku tersebut, termasuk saat dia mengakui alasan perbuatan kejinya itu.

Bahkan, seorang pakar ekspresi dan gertur menyebut bahwa pengakuan pelaku tidak seseuai dengan ekspresi yang ditunjukkannya.

Baca Juga: Mbak You Terawang Nasib Seorang Artis Muda Kontroversial hingga Peringatkan Kelakuannya Segera Berubah: Masih Jauh Banget!

Satu dari dua pelaku penyerangan Novel Baswedan akhirnya mengaku bahwa tidak suka dengan Novel Baswedan.

Pernyataan RB dilontarkan ketika dirinya digiring ke nmobil polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019).

"Saya gak suka nama Novel karena dia pengkhianat," kata RB dengan nada tinggi.

Setelah mengucapkan pernyataan tersebut, pelaku penyerangan Novel langsung dinaikkan ke mobil dan dibawa oleh Polisi.

Baca Juga: Raffi Ahmad Dinilai Punya Penyakit Sama Seperti yang Dimiliki Mendiang Olga Syahputra, Paranormal Ini Bongkar Kondisi Sebenarnya yang Dialami sang Artis: Disebabkan Karena Stress

Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam rilisnya menyebut bahwa motif penyerang Novel adalah karena dendam.

Menurut Neta S Pane, pelaku beraksi secara tunggal.

"Tujuannya karena merasa kesal dan dendam dengan ulah Novel, yang tidak dijelaskan yang bersangkutan kenapa dendam pada Novel," kata Neta S Pane melalui rilis yang dikutip TribunnewsBogor.com, Jumat (27/12/2019).

Novel Baswedan sendiri masih menunggu proses selanjutnya setelah Mabes Polri menangkap dua pelaku penyiraman air keras.

"Saya tentu tidak bisa menilai saat ini, tapi saya akan menunggu proses lanjutannya," kata Novel Baswedan dikutip dari Kompas.com.

Novel sendiri merasa ada yang janggal dalam penetapan dua tersangka tersebut.

Baca Juga: Ruang Bersalin Mendadak Gaduh, Bayi yang Baru Lahir Memiliki Wajah Tak Biasa, Orangtuanya Menjerit dan Bereaksi Tak Diduga

"Saya seharusnya mengapresiasi kerja Polri, tapi keterlaluan bila disebut bahwa penyerangan hanya sebagai dendam pribadi sendiri dan tidak terkait dengan hal lain, apakah itu tidak lucu dan aneh?" ucap Novel.

Melihat video pelaku penyerangan saat bicara tidak suka pada Novel, menurut Pakar ekspresi dan gestur Handoko Gani tidak ada raut emosi.

Dari video tersebut, Handoko Gani juga menilai tidak ada ekspresi yang menggambarkan bahwa pelaku dendam pada Novel.

Baca Juga: Pelaku Penyiraman Novel Baswedan Teriak Pengkhianat Seolah Ada Dendam, Pakar Ekspresi Bongkar Habis Rahasia Tersembunyi di Baliknya, Ada Apa?

"Ndak, tidak terlihat emosi marah atau perasaan dendam," kata Handoko Gani.

Menurut Handoko Gani, nada bicara tinggi pelaku penyerangan Novel saat bicara demikian belum tentu menggambarkan emosi yang meledak-ledak.

"Nada tinggi bukan berarti 100% marah apalagi dendam. Bisa juga bawaan anatomi tubuh. Kita tahu orang-orang dari etnis tertentu bisa bersuara besar.Bisa juga karena profesi. Contoh, Tukang Parkir, Guru Olahraga, Pembicara, Interviewer, Polisi rata-rata suaranya besar," jelas Handoko.

Baca Juga: Penyanyi Senior Ini Komentari Foto Pernikahan Basuki Tjahaja Purnama dan Puput Nastiti Devi, Ada yang Janggal di Bagian Tengah, Faktanya Bikin Shock!

Handoko menekankan analisi gestur tersebut hanya sebagai hipotesis awal saja.

Dia membutuhkan video berdurasi lama untuk menganalisis lebih dalam soal ekspresi penyerang Novel.

"Analisis itu baru hipotesis awal. Perlu video durasi panjang dalam konteks Investigasi atau Interview langsung," kata Handoko.

Baca Juga: Ahli Tarot Bongkar Alasan Reino Barack Buru-buru Nikahi Syahini Karena Kekecewaan di Masa Lalu, Sebut Satu Hal Ini Bisa Jadi Penyebab Eks Luna Maya Tinggalkan sang Istri!

Melansir Kompas.com, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya memahami berbagai opini yang berkembang di publik terkait pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Listyo menyatakan bahwa polisi bakal bekerja sesuai dengan fakta dan temuan yang didapatkan.

"Tentu opini-opini publik apakah ini dilakukan sendiri atau ada yang menyuruh semua kemungkinan masih kami dalami," kata Listyo di gedung PTIK, Jakarta, Sabtu (28/12/2019).

"Karena semua harus kami buktikan, fakta-fakta, keterangan yang kami dapat, kemudian ada kesesuaian," imbuhnya.

Baca Juga: Paula Verhoeven Baru Saja Dikaruniai Anak Pertama Lewat Proses Operasi Caesar, Baim Wong Sudah Ingin Punya 5 Anak Lagi!

Dia menegaskan kepolisian bekerja cermat dan transparan dalam menangani kasus penyerangan Novel.

"Yang jelas kami memahami apa yamg dikhawatirkan masyarakat. Kami akan bekerja secara cermat, tentu kita transaparan," ujar Listyo.

Listyo pun meminta publik bersabar.

Ia mengatakan perjalanan pengungkapan kasus Novel masih panjang.

"Jadi silakan ditunggu. Ini baru permulaan, kita baru mulai bekerja. Masih panjang. Seperti yang disampaikan Bapak Kapolri (Idham Azis) nanti semua akan terbuka saat sidang. Semua kemungkinan masih bisa terjadi," kata dia.(*)

(*)

Baca Juga:Kabar Duka, Artis Kondang ini Ditemukan Tewas Dalam Kondisi Menyedihkan, Diduga Ini Penyebabnya

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Video Pelaku Penyerangan Bilang Novel Baswedan Pengkhianat, Pakar Gestur Tak Lihat Raut Dendam

Source : Tribun Bogor

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular