Follow Us

Setelah Angkat Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina hingga Pecat Dirut Garuda, Erick Thohir Kini Larang BUMN Berikan Suvenir di Agenda Rapat, Ada Apa?

Veronica S - Minggu, 08 Desember 2019 | 19:30
 
Menteri BUMN Erick Thohir
Tribunnews

Menteri BUMN Erick Thohir

GridPop.ID - Menteri BUMN Erick Thohir telah melakukan gebrakan baru semenjak menyandang status pejabat.

Mulanya, Erick Thohir memberi kepercayaan kepada Basuki Tjahaja Purnama untuk menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.

Bukan hanya memberikan jabatan kepada BTP alias Ahok, Erick Thohir belakangan ini juga tegas memecat Direktur Utama Garuda Indonesia yaitu Ari Askhara.

Baca Juga: Kesaksian Mengejutkan Tetangga Ari Askhara, Sebut Mantan Dirut Garuda Sebagai Orang Terkaya yang Punya 12 Sertifikat Tanah hingga Sering Nginep di Hotel saat Pulang ke Kampung!

Diberitakan Tribun Wiki, Ari Askhara dinyatakan dipecat sebagai Dirut Garuda oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Kamis (5/12/2019).

Ari Askhara disebut terlibat dalam kasus penyelundupan moge Harley Davidson dan dua buah sepeda Brompton di armada baru milik PT Garuda Indonesia berbuntut panjang.

Setelah dipecat, satu per satu borok Ari Askhara sebagai Dirut Garuda pun mulai dibongkar, baik oleh Menteri BUMN Erick hingga para pegawai maskapai sendiri.

Baca Juga: Ari Ashkara Dicurigai Miliki Wanita Idaman Lain, Seorang Mantan Sekretaris Ungkap Fakta Kasus Eks Dirut Garuda yang Tak Diduga: Sudah Masuk Pintu Sesat!

Bermula dari terbongkarnya kasus penyelundupan moge (motor gede) Harley Davidson dan dua buah sepeda Brompton pada Minggu (17/11/2019) lalu.

Dalam peristiwa ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut negara menderita kerugian Rp 1,5 miliar.

"Dengan ini saya akan memberhentikan direktur utama Garuda," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019) lalu.

Kendati demikian, pelepasan jabatan Ari Askhara terlebih dahulu menunggu proses RUPS, karena Garuda merupakan salah satu perusahan terbuka.

Baca Juga: Miliki Paras Bule Bak Bintang Hollywood, Siapa Sangka Tamara Bleszynski jadi Korban Bully karena Fisiknya Berbeda hingga Dianggap Penjajah!

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri BUMN Erick Thohir menunjukkan barang bukti motor Harley Davidson saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). Dir
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri BUMN Erick Thohir menunjukkan barang bukti motor Harley Davidson saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). Dir

Tak berhenti sampai di situ, Erick Thohir juga membuat langkah baru terkait pekerjaannya.

Merujuk artikel dari Kompas.com, erick Thohir menerbitkan larangan perusahaan-perusahaan BUMN memberikan suvenir atau sejenisnya dalam Rapat Umur Pemegang Saham (RUPS) pada Persero dan Rapat Pembahasan Bersama pada Perum.

"Dalam rangka efisiensi dan penerapan tata kelola perusahaan yang balk (good corporate governance), setiap penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham pada Persero dan Rapat Pembahasan Bersama pada Perum, dilarang untuk memberikan suvenir atau sejenisnya kepada siapapun," ujar Erick Thohir melalui Surat Edaran No. SE-8/MBU/12/2019 seperti dikutip dari Antara News, Minggu (8/12/2019).

Baca Juga: Penampilannya Berubah Drastis Hingga Dituding Operasi Plastik, Aurel Hermansyah Akhirnya Buat Pengakuan Mengejutkan: Aku Operasi Biar Lebih Tirus!

Erick juga menyebutkan bahwa khusus untuk Persero Terbuka, dalam rangka memastikan keterpenuhan kuorum penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham, dimungkinkan pemberian suvenir kepada pihak pemegang saham selain Negara dengan memperhatikan kewajaran dan kepentingan perusahaan.

Surat Edaran No. SE-8/MBU/12/2019 tetang Larangan Pemberikan Souvenir atau Sejenisnya ditetapkan pada Kamis 5 Desember oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Maksud dan tujuan penerbitan Surat Edaran ini adalah untuk efisiensi dan perwujudan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) pada Persero dan Perum.

Adapun ruang lingkup surat edaran tersebut adalah larangan pemberian suvenir atau sejenisnya dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham pada Persero atau Rapat Pembahasan Bersama pada Perum.

Baca Juga: Seorang Mantan Pejabat Bongkar Fakta Mengejutkan Ari Askhara Eks Dirut Garuda: Yang Seperti Ini Adalah Titipan Orang Kuat!

Berdasarkan keterang Surat Edaran itu, BUMN sebagai salah satu pelaku bisnis sekaligus merupakan kepanjangan tangah Pemerintah dalam menujudkan kesejahteraan masyarakat, perlu selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan kinerja pelayanan kepada masyarakat.

Salah satu strategi dalam rangka meningkatkan kinerja tersebut yaitu dengan melakukan efisiensi dna penghematan biaya operasional perusahaan.

Selain itu, BUMN mempunyai peran strategis dalam mewujudkan tujuan bernegara harus dioptimalkan dengan cara menumbuhkan budaya korporasi dan profesionalisme sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

Baca Juga: Kecil-kecil Cabe Rawit, Bocah SD Ini Wawancara Gubernur DKI Jakarta dengan Bahasa Inggris, Ternyata Kakeknya Bukan Orang Sembarangan!

Termasuk dalam pemberian suvenir atau sejenisnya dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham pada Persero atau Rapat Pembahasan Bersama pada Perum agar sejalan dengan prinsip efisiensi dan pengelolaan perusahaan yang baik. (*)

Source : Kompas.com ANTARA News Tribun Wiki

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular