"Ya bingung, ketika saya membuat KTP baru data saya di-block, jadi saya ke dinas setempat, menutup data satu per satu, kemana-man itu dan dia (suami) yang dampingi saya," ujar Wella.
Cinta keduanya bersemi karena memiliki kegemaran yang sama.
"Awal ketemu Wella itu pada tahun 2016 di salah satu grup WhatsApp elemen suporter gitu Bonek Mania," kisah Yoandi.
"Pelan-Pelan perlahan sampai lanjut, dari modus, meminta video call," tambah Yoandi.
Ternyata Wella sempat menolak dengan mengabaikan Yoandi, namun, Yoandi tidak mundur, justru makin ingin memahami Wella.
"Banyak sedikitnya tahu sebelumnya tetapi belum tahu apa yang dialaminya belum tahu, tahunya cuma mengalami beberapa kejadian yang menurut saya aneh seperti switch kepribadiannya karena belum tahu," tutur Yoandi yak kini telah menjadi suami Wella.
Yoandi mengungkapkan jika dirinya tulus mencintai Wella bukan karena kasihan.
"Tahu Wella seperti itu bukan karena rasa kasihan, kalau karena rasa kasihan kita tidak ikhlas," ujarnya.
Dirinya pun mendukung pasangannya agar dapat melewati penyakit tersebut.
"Punya teman atau pasangan kita harus support terus agar mereka bisa melewati penyakitnya itu," ungkap Yoandi.
Wella dan Yoandi menikah pada tahun 2018, sebagai seorang suami, menjadi care giver bagi istrinya bukan perkara mudah.