Berkaca dari kebengisannya itu, tak ada yang menyangka jika El Mencho dulu hanyalah seorang petani alpukat.
Pada umur 10 tahun, El Mencho harus berhenti sekolah agar bisa membantu orang tuanya bekerja sebagai petani alpukat.
Sempat 'lompat pagar' ke Amerika Serikat dan jadi penjual narkoba kelas teri, El Mencho kembali ke kampungnya setelah dideportasi.
Di kampungnya, Meksiko, El Mencho sempat 'tobat' dan sukses menjadi seorang polisi.
Tak puas bekerja sebagai polisi, El Mencho malah kembali tergoda dengan hingar bingar dunia narkotika.
Dalam 10 tahun, El Mencho mampu berubah dari seorang polisi kampung hingga menjadi pria yang memimpin gembong narkoba paling ditakuti di dunia.
Menjadi seorang miliuner dari tindak kriminalnya, El Mencho mampu upah lebih dari 1000 tentara pribadi cuma untuk mengamankannya.
"El Mencho menjalankan bisnis kartel layaknya sebuah organisasi militer. Punya banyak senjata dan kelompoknya seakan-akan membuat tentara biasa ciut," ungkap seorang ahli narkotika, Daniel Solis, dikutip dari Mirror.
Ahli mengatakan, pengalaman El Mencho sebagai polisi, seperti memuluskan bisnis 'kriminal'-nya di Meksiko, bahkan dunia.
"Metodenya (El Mencho) dalam berbisnis lebih mirip seperti ISIS ketimbang sebuah kartel narkoba," imbuhnya.