Dikatakannya, bahwa sudah lama yang bersangkutan memegang senpi.
"Sempat ditarik senpinya karena masa berlakunya habis sekitar dua bulan lalu. Tapi sebenarnya bukan ditarik lah dipulangkan ke logistik Polda," kata Martualesi.
Untuk bisa dapat lagi menguasai senjata api, lanjut Martualesi, yang bersangkutan harus mengikuti ujian di Polda Sumut.
Disebut tidak lama setelah masa berlakunya pemegangan senjata api habis ia pun kembali dapat lagi.
"Baru dapat lagi (izin) setelah dia ikuti ujian. Dia ya sudah memenuhi persyaratan makanya bisa dapat lagi. Kalau dia orangnya bagus. Tidak pernah kita dengar laporan tentang dia yang tidak bagus," kata Martualesi.
Diketahui, keluarga histeris saat jenazah diturunkan dari mobil ambulan hingga dibawa ke pemakaman.
Saat itu anak bungsunya, Silvi tampak menangis begitu melihat jenazah orangtuanya diturunkan dari mobil ambulan.
Ia pun terus menyebut-nyebut ibunya.
"Mamak..mamaknya," raungan Silvi.
Sementara itu Yuda, kakak kandung Silvi lesu dan tertatih ketika turun dari mobil ambulan.