Kemudian gedung tersebut direnovasi besar-besaran dan berganti nama menjadi Menara Saidah yang diambil dari nama pemiliknya Saidah Abu Bakar Ibrahim.
Menara Saidah yang menjulang tinggi ini memiliki kekhasan tersendiri dibanding gedung tinggi di sekelilingnya.
Desain interiornya memakai sentuhan Las Vegas dan langit-langit bagian lobi yang nuansanya bisa berganti-ganti dulunya.
Bangunan ini bernuansa Romawi dengan patung-patung yang diimpor langsung dari Italia.
Banyak patung-patung Julius Caesar dan singa di area fasad dan lobi yang membuat Menara Saidah semakin bernuansa Romawi.
Patung-patung yang menjadi hiasan di bagian depan lobi seolah menyambut para tamu yang berdatangan ke Menara Saidah kala itu.
Pilar-pilar di bagian depan lobi masih berdiri kokoh dengan warna cat hijau yang sudah luntur dan kusam.
Menara Saidah bergaya Romawi ini nampak gagah dan megah karena pilar-pilar besar dan hiasan patung di depannya.
Selain itu, nuansa Romawi semakin kental karena gedung ini mengenakan keramik mozaik.
Sayangnya, sejak 2009 silam Menara Saidah ini sudah dikosongkan karena pondasi gedung sudah tidak tegak dan miring.
Mulai tahun 2012, gedung tinggi tersebut sudah mulai tidak terawat karena akses masuk dan keluarnya yang rusak dan kondisi dalam gedung gelap.