"Karena ada salah satu ilmu yang sampean punya sejak sampean ada di dalam kandungan,” ungkap Ningsih, menirukan bisikan yang didengarnya saat itu.
Menurut pengakuan Ningsih, ilmunya itu sudah mulai berusaha masuk ke dalam dirinya sejak berumur 35 tahun.
Namun ia menganggap, kekuatan tersebut tak kunjung menyatu dengannya lantaran dihadapi dengan rasa kehilangan sang suami.
“Ujiannya berat banget, suami yang sangat setia, sayang banget sama anak dan keluarga, akhirnya jadi siluman di dalam keluarga.
"Bahkan saya mau dibunuh. Tidak mau menghiraukan anak. Hilang lah semuanya,” lanjutnya.
Dari situ, Ningsih mengaku kembali menemui dukun-dukun.
Katanya, dukun-dukun tersebut mampu memudahkannya mendapat ilmunya, yakni ilmu alfatihah, yang selalu digunakannya sebagai doa penyembuh untuk para pasiennya.
“Ternyata kejadian ini menuntun saya ke dukun-dukun dengan tujuan supaya ada yang bisa membantu ilmu itu masuk ke badanku,” paparnya.
Dilansir dari Surya.co.id (Grup TribunJakarta), rupanya pasien Ningsih Tinampi tak hanya datang dari wilayah Pasuruan.
Banyak dari pasien Ningsih Tinampi berasal dari luar daerah.
Bahkan, saking banyaknya pasien membuat sebagian dari mereka rela mengantre hingga lima bulan.