Follow Us

PB Djarum Pamit dan Bakal Hentikan Audisi Umum Tahun 2020 Usai Dikritik KPAI, Kak Seto Beri Tanggapan Menohok: Kayak Anak Kecil yang Sedang Ngambek

Veronica S - Senin, 09 September 2019 | 14:36
 
Tahun 2019 ini menjadi akhir dari acara pencarian bibit-bibit pebulu tangkis di Indonesia terkait klaim KPAI terhadap PB Djarum
Kolase Pixabay & Dok. PB Djarum via Kompas.com
Kolase Pixabay & Dok. PB Djarum via Kompas.com

Tahun 2019 ini menjadi akhir dari acara pencarian bibit-bibit pebulu tangkis di Indonesia terkait klaim KPAI terhadap PB Djarum

"Lha terus kemurniannya dan ketulusannya bagaimana untuk membina anak-anak? Bila memang serius, seharusnya tidak menghentikan audisi dengan alasan iklan tersebut," lanjutnya.

Ia menegaskan, yang sebenarnya menjadi masalah adalah brand image. Walaupun anak-anak yang mengikuti dan kemudian lolos audisi tetap dilarang merokok, namun tetap terbangun citra buruk.

Baca Juga: Diajak Aa Gym Minum Di Tengah Kajian dengan Cara Tak Lazim, Reaksi Ustaz Abdul Somad Sungguh Tak Disangka-sangka, Ada Apa?

"Bahwa dibalik audisi yang bersejarah dan menghasilkan pemain-pemain dunia adalah rokok," paparnya.

Menurutnya, para peserta yang lolos seleksi pada audisi di PB Djarum dan menjadi pemain bulutangkis profesional, nantinya akan timbul kontradiktif.

Misalnya adalah ungkapan "waduh saya berutang budi pada rokok", waduh saya harus membeli rokok". Hal tersebut yang akhirnya dapat membuat anak-anak terpapar rokok dimasa depan.

Kak Seto menjelaskan, dirinya sudah beberapa kali memohon untuk menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membicarakan tentang ratifikasi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).

Baca Juga: Sempat Disantet Hingga Rumah Tangganya Diambang Kehancuran, Begini Megah dan Luasnya Rumah Wendy Cagur, Kolam Renangnya Bikin Takjub!

Hal tersebut dilakukan guna mengendalikan tentang persoalan tembakau.

"Indonesia satu-satunya negara di Asia Pasifik yang belum meratifikasi FCTC tersebut, bila sudah diratifikasi maka iklan rokok tidak boleh ada lagi," terangnya.

Kendati demikian, sudah banyak Bupati dan Wali Kota yang melarang iklan rokok di daerah mereka.

Namun, Kak Seto juga mengkritisi beberapa Bupati dan Wali Kota yang masih memanfaatkan iklan rokok dengan menggunakan anak-anak sebagai alat.

Source : Kompas.com Tribunnews.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular