Hanya saja, saat awal-awal menjadi sopir angkot di Bandung, Yanti mengaku tak memiliki SIM alias surat izin mengemudi.
Namun Yanti tetap terus mencari nafkah menjadi sopir angkot. Bahkan, saat mengandung, ia tetap bekerja.
Yanti pernah mengemudikan angkot dalam kondisi mengandung hingga mencapai usia kehamilan sembilan bulan.
"Akhirnya berhenti sementara karena sudah menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Alhamdulillah proses persalinan berjalan normal," katanya, Kamis (5/9/2019).
Tak Mau Bahas Soal Suaminya
Saat ditanya mengenai keberadaan suaminya atau bapak dari bayi Adryan, Yanti enggan membasahnya lebih lanjut.
Saat ini, ia mengatakan, hanya ingin fokus berjuang untuk membesarkan bayi Adryan.
Sehari-hari, Yanti harus pintar-pintar dalam mengatur keuangannya. Ia harus menyisihkan uang untuk beberapa keperluan.
Untuk setoran kepada pemilik angkot, Yanti harus menyisihkan Rp 100 ribu per hari. Ia kemudian juga harus menyisihkan pengeluaran untuk susu, Rp 14 ribu per dus.
Setiap bulannya, Yanti juga membayar sewa rumah kontrakan, sebesar Rp 300 ribu.