Sebab, hari pernikahan tidak bisa diundur. Kemudian akhirnya gedung baru didapati yang berlokasi di dekat gedung sebelumnya.
Konsep acara pernikahan yang sebelumnya sudah tersusun rapih harus dibuat kembali karena lokasi gedung berubah.
Irma dan suaminya tidak bisa tidur hingga Minggu (25/8/2019) pagi, dan terus berkomunikasi dengan pihak WO.
Lalu pada Minggu pukul 09.30 WIB, Irma mulai mendapati berbagai masalah seperti baju nikah yang tidak ada karena belum dibayar, kurang lengkap dokumen untuk urusan KUA, hingga pihak sanggar yang tidak mau bekerja karena belum dibayar oleh pihak WO.
"Orang sanggar bilang 'mba Irma saya ngga mau rias, ngga mau megang karena saya belum dibayar' itu udah panik. Kemudian orang gedung juga bilang 'mba Irma ini gimana kita sudah mau loading dock nih mau masukin dekorasi sama catering' terus saya hubungi mba Sari dan itu sudah tidak ada kabar sama sekali (mba Sari). Akhirnya orang dekorasi dan catering enggak ada, cuman ada sanggar," ujar Irma.
Irma tidak bisa menghubungi pihak WO sama sekali. Acara resepsi pernikahan tidak jadi dilaksanakan dalam seketika.
Hingga pada pukul 14.30 WIB, Irma menghubungi ustadz di dekat rumahnya untuk menjadi penghulu pernikahannya.
Dia sempat meminta keluarganya untuk mencari Sari sebagai pemilik WO ke rumah salah satu keluarganya Sari.
Namun pihak keluarga Sari tidak tahu keberadaan Sari seolah 'lepas tangan'. Acara akad pernikahan tetap dilaksanakan di masjid area lokasi pernikahan dengan sangat sederhana dan dibaluti rasa sedih karena kekacauan resepsi pernikahan.