Dilansir dari Nakita, Gayle lalu membuat foto pelukan cinta saudara kembar ini.
Gambar itu dijuluki “Selamat Karena Pelukan”, dan muncul di majalah Life dan Reader's Digest.
Meski kisah ini terjadi tahun 1995, sampai sekarang masih layak dikenang.
Ide brilian Gayle berangkat dari pengalamannya bertahun-tahun sebagai perawat di bangsal bayi bahwa pelukan adalah obat yang mujarab.
Bayi Brielle bisa bertahan karena si perawat bijak segera menyodorkan kembarannya agar terjadi kontak kulit ke kulit (skin to skin contact).
Dalam dunia kedokteran, metode kontak kulit ke kulit sudah menjadi standar bagi perawatan bayi prematur.
Lazim disebut “kangaroo care” atau pelukan kangguru, bayi lahir kurang bulan dan bayi prematur dibantu beradaptasi dengan suhu di luar rahim ibunya.
"Pengaturan suhu tubuh (thermal) merupakan masalah yang sangat umum pada bayi, terutama bayi prematur," kata Malika D Shah, MD, Asisten Profesor Pediatri dan Neonatologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine.Ketika bayi masih berada di dalam kandungan, suhu tubuhnya mengikuti suhu tubuh ibu.
Bayi Brielle bisa bertahan karena si perawat bijak segera menyodorkan kembarannya agar terjadi kontak kulit ke kulit (skin to skin contact).
Setelah lahir, agar ia mudah beradaptasi dengan lingkungan, pelukan kangguru ibu (di mana suhu kulit ibu sama seperti rahim) tetap membuatnya nyaman dan aman layaknya di dalam rahim.
Baca Juga: Menyayat Hati, Seorang Bayi Meninggal Akibat Terjebak dalam Selimut, Setelah Diperiksa Terungkap yang Jadi PenyebabnyaSusan M Ludington, RN, PhD, Direktur Eksekutif United States Institute for Kangaroo Care, mengatakan, bayi prematur yang menerima pelukan kangguru denyut jantungnya lebih cepat stabil dan oksigenasi berjalan lebih lancar.