"Ibu mertuaku sangat menyeramkan. Aku masih trauma setiap kali mengingatnya. Melihatnya dari jauh saja sudah cukup untuk membuatku takut," ucap Monika, dikutip dariSouth China Morning Post.
Tak cuma ditindas sang mertua, Monika juga kerap disiksa oleh suaminya sendiri.
Setiap kali Monika menolak berhubungan badan dengannya, sang suami langsung memukulinya.
Selama 10 bulan, Monika terpaksa hidup penuh penderitaan.
Tak tahan lagi, gadis Pontianak ini akhirnya melarikan diri ke kantor polisi setempat.
Bermodalkan beberapa kosakata saja, Monika berusaha menceritakan semua masalahnya ke kepolisian.
Tak menyia-nyiakan kesempatan, Monika juga langsung menghubungi kedutaan besar Indonesia di Beijing.
Dokumen pernikahan Monika yang ditulis dengan bahasa Tiongkok.
Upaya nekatnya itu pun berhasil.
Pada Kamis, (20/6/2019), Monika akhirnya bisa kembali menginjakkan kakinya di Tanah Air.
"Lega rasanya aku tidak memiliki anak darinya. Apa yang bakal terjadi kepada anakku jika ayah mereka suka memukul ibunya dan punya nenek yang kejam?," ucapnya.