Para korban dan pelaku akhirnya sepakat untuk berkumpul di lapangan Bangkordir Bangil, Pasuruan, Jawa Timur pada 5 Agustus 2019 lalu.
Mereka semua berangkat bersama menggunakan bus ke Asrama Haji Sukolilo.
Namun, sebelum bus masuk ke asrama haji Sukolilo Surabaya, pelaku turun dengan alasan akan mengurus administrasi.
Sedangkan para korban menunggu di dalam bus yang terparkir di sekitar asrama haji.
"Karena menunggu cukup lama, bus lalu didatangi oleh polisi dan petugas haji. Dan memastikan nama-nama para korban tidak masuk dalam daftar jemaah haji tahun ini," kata Barung.
Pada malam harinya, para jemaah diantar anggota Polsek Sukolilo Surabaya untuk melapor ke Polda Jawa Timur.
Baca Juga: Pengemis Ini Tiap Hari Diantar Jemput Supir dan Sudah Naik Haji Bersama Istri
Melansir dari Tribun Madura, salah satu korban calon jemaah haji yang bernama Misnati (47), tak menyangka jika dirinya menjadi korban penipuan.
Misnati mengungkap, dirinya sudah tercatat dalam waiting list jamaah haji di Kemenag dan dijadwalkan akan berangkat pada tahun 2040.
Percepatan keberangkatan itu menggunakan jatah kursi kosong yang difasilitasi Kementerian Agama.