GridPop.ID - Sidang perdana Prada DP, terdakwa kasus pembunuhan dan mutilasi Fera Oktaria berlangsung pada Kamis (1/8/2019) di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan.
Sidang berlangsung dengan diiringi tangis dari terdakwa, keluarga terdakwa, dan keluarga korban.
Bahkan, banjir tangisan tersebut rupanya tidak bisa menghapus sakit hati keluarga korban yang telah kehilangan Fera Oktaria dengan cara mengenaskan.
Dilansir dari Tribunnews.com, Leni, ibu terdakwa Prada DP juga dihadirkan dalam sidang tersebut.
Mengenakan hijab putih dan pakaian putih ibunda Deri Pramana memasuki ruangan persidangan.
"Yang mulia saya tidak mau memberikan kesaksian, saya takut, saya mau meminta maaf dengan ibunda Fera," ujar Leni kepada ketua hakim, Kamis (1/8/2019).
Menanggapi hal tersebut ternyata hakim memberikan hak kepada saksi.
Lalu hakim bertanya kepada ibunda Fera Oktaria.
"Apakah ibunda Fera bersedia menerima permohonan maaf ibunda terdakwa," kata Hakim.
Ibunda Fera pun menjawab dengan menggelengkan kepala.
"Tidak menerima permohonan maaf ibu terdakwa," kata Suhartini, ibunda almarhumah Fera.
Ia menambahkan bila memang keluarga terdakwa berniat minta maaf harusnya selesai sidang menghampirinya.
Namun sampai saat ini tidak ada.
Dari keterangan Leni, sebelumnya dirinya sudah meminta tolong kepada RT untuk menjadi pendamping meminta maaf kepada keluarga korban.
Selama sidang berlangsung, terdakwa Prada DP pun terlihat terus menangis sesenggukan.
Pemandangan tersebut pun menuai reaksi dari Suhartini.
"Aaahhh, Air mata buaya itu," ujar Suhartini dengan saat ditemui setelah menjadi salah seorang saksi pada sidang perdana Prada Deri Pramana di pengadilan pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (1/8/2019), dikutip dari Tribun Sumsel.
Suhartini mengaku hatinya belum lega karena keinginannya agar Prada DP diberi hukuman setimpal atas perbuatannya belum terkabul.
"Kalau bisa dihukum mati, baru saya merasa lega," tegasnya. (*)