"Saya sangat berharap dengan kehadiran adik dari media massa bisa membuka mata banyak orang untuk peduli dengan kami. Kami ingin pulih. Tetapi kami tidak ada uang untuk berobat. Bantu kami keluar dari penderitaan ini. Kami tidak tahu harus buat apa sekarang," sambungnya.
Sementara itu, Kumis Tattois, salah seorang tetangga mereka mengungkapkan, kondisi keluarga Guido dalam waktu berbulan-bulan sangat memprihatinkan dan menyedihkan.
Hal itu membuat warga di setempat menunjukkan kepedulian dengan menyumbangkan beras seadanya.
"Prihatin sekali mereka ini. Warga di sini juga sangat tergerak hati dengan kondisi mereka. Makanya, kami kalau ada acara di sini, selalu siapkan nasi dan sayur untuk mereka. Kadang kami juga sumbang beras. Pakaian juga dari Kodim kemarin ada bawa kasih mereka ini. Dari desa juga ada sumbang beras 1 karung," kata Kumis.
Kumis pun berharap, kondisi kehidupan keluarga Guido bisa diangkat di media massa agar banyak pihak yang bisa membantu.
"Teman-teman tolong tulis kondisi mereka. Saya yakin kalau diangkat di media massa, pasti banyak yang membaca dan peduli dengan mereka. Itu harapan besar kami di sini. Bantu mereka keluar dari penderitaan ini," harap Kumis.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, rumah yang didiami Guido bersama istri dan anak-anaknya itu berukuran 5x5 meter dan berdinding anyaman bambu, lantai tanah, serta atap seng tua.
Kondisi rumah sudah reyot dengan dinding yang sudah berlubang dan atapnya juga sudah bolong.
Perlengkapan di dalamnya juga sangat minim dengan tempat masak gabung dengan kamar tidur.