"Sebelum berdagang rujak, pekerjaan saya serabutan, dari tukang gergaji kayu, nyangkul di sawah orang, berjualan bakso sampai es, udah saya kerjakan, tapi itu tidak lancar sehingga saya merasa nyaman berjualan rujak sampai sekarang," tutur Sahyun.
Baca Juga: Seorang Artis Dilarikan ke Rumah Sakit karena Ditembak Saat Berada di Mobilnya, Begini Kejadiannya
Rihayah (40), anak sulung Sahyun dan Kaidah, menyebut bapaknya adalah pahlawan bagi hidupnya yang sudah membesarkan dirinya bersama adik-adiknya yang lain.
"Bagi kami, bapak adalah pahlawan kami. Dia yang membesarkan kami. Setiap hari dia mendorong gerobak rujaknya, berangkat dari rumah menuju pangkalan di taman kota Selong," kata Rihayah.
Selama ini, Rihayah tidak mengetahui bahwa kedua orangtuanya menabung untuk haji dari hasil berjualan rujak.
"Kami tidak tahu bapak itu nabung untuk naik haji. Kami sangat kaget melihat dia, ternyata namanya sudah dipanggil dari Jakarta untuk menunaikan ibadah haji," lanjut Rihayah.
Dikabarkan, pasangan suami istri ini dijadwalkan akan berangkat haji pada kloter terakhir.
Depan rumah Sahyun dan Kaidah ditata apik seperti biasanya dalam tradisi masyarakat Lombok.
Terlihat sebuah tenda klansah atau tenda beratapkan daun kelapa sudah dipersiapkan sebagai lokasi zikir dan doa keberangkatan pasangan Sahyun dan Kaidah.
Terlihat juga baliho besar yang dipasang di depan gang rumah Sahyun dengan tulisan ucapan selamat menunaikan ibadah haji Bapak Sahyun dan Kaidah, semoga menjadi haji yang mabrur.