"Ibu Iriana cerdas karena memilih parang buketan yang ada sisi lembutnya dari motif kain itu. Maknanya membalut kekuatan dalam satu bentuk lebih feminine," paparnya.
Walau Parang Buketan adalah ciri batik Pekalongan, namun menurut Iwet kemungkinan batik itu dibuat di Solo, Jawa Tengah.
"Tebakanku kain itu dibuat di Solo karena ibu sering berbelanja di sana," imbuhnya.
Sementara untuk selendang batiknya, menurut Iwet, adalah batik pesisir karena motifnya memiliki tumpal.
Ibu Negara Iriana mengikuti beragam kegiatan bersama para Ibu Negara Anggota G20 lainnya, Jumat (28/6/2019).
Sikap yang disampaikan melalui pilihan busana tersebut, lanjut Iwet, merupakan komunikasi tingkat tinggi, terlebih di tengah fenomena kekhawatiran akan terkikisnya budaya asli Indonesia karena isu identitas belakangan ini.
"Piluhan memakai pakaian nasional itu adalah cara memberi contoh tanpa harus ngomong. Pak Jokowi dan ibu adalah orang yang filosofis, tidak mungkin mereka muncul dengan pakaian tersebut tanpa ada pesannya," tandas Iwet. (*)