Amoroso Katamsi, aktor pemeran Soeharto dalam film 'Pengkhianatan G30S/PKI' menceritakan bahwa ia sempat bertanya alasan Soeharto memilih memakamkam jenazah Soekarno di Blitar, Jawa Timur.
Kemudian Presiden ke-2 RI ini mengatakan bila ia ingin makam Soekarno dekat dengan makam sang ibu.
"Ketika Bung Karno meninggal mau dimakamkan di mana, karena ketika itu terdapat berbagai masukan dari keluarga beliau. Tetapi saya ingat bahwa Bung Karno adalah orang yang sangat menghargai ibunya. Jadi saya putuskan beliau dimakamkan dengan ibunya di Blitar," kata Amoroso, menirukan Soeharto.
Dijelaskan Amoroso, hal itu merupakan bentuk penghormatan Soeharto kepada sang Proklamator.
Baca Juga: Bikin Jantung Mau Copot, Momen Langka Menteri Keuangan Sri Mulyani Jadi Penguji Sidang Skripsi di UI
Sebab, Amoroso pernah membicarakan perannya dalam film 'Trikora'.
"Ketika itu Bapak kan ngendhiko (mengatakan), saat Bung Karno bertanya kepada Bapak, aku iki arep mbok apakke (saya ini mau kamu apakan)?" ujar Amoroso kembali menirukan ucapan Soeharto kala itu.
Soeharto lantas menjawab bahwa ia ingin memberikan sebuah penghormatan kepada Soekarno.
Salah satunya dengan cara mengabadikan nama Soekarno di pintu gerbang Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta.
"Saya ini orang Jawa. Saya menganggap Bapak adalah bapak saya, sehingga prinsipnya adalah mikul dhuwur mendhem jero (mengangkat semua kebaikan setinggi-tingginya, menimbun semua keburukan sedalam-dalamnya)," kata Amoroso, yang masih mengulang ucapan Soeharto.
"Situasi politik pada waktu itu tidak memungkinkan saya berbuat banyak kepada Bung Karno, karena itu akan bertentangan dengan kehendak rakyat. Tetapi sesudah semuanya reda, saya segera memerintahkan untuk mengabadikan nama beliau di pintu gerbang Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta," tutur Amoroso menambahkan.
Bahkan Amoroso juga pernah mengungkap alasan Soeharto memberikan gelar Pahlawan Proklamasi kepada Soekarno.