Follow Us

Pertaruhkan Nyawa, Anak-anak di Manggarai Timur Nekat Terjang Arus Sungai yang Banjir Hanya untuk Bersekolah

Veronica S - Kamis, 20 Juni 2019 | 13:12
 
Anak-anak SD dan SMP Satap Nangalanang di Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT menyeberangi Kali Pinarangkat, Rabu (19/6/2019).
(Kompas.com/NANSIANUS TARIS)
(Kompas.com/NANSIANUS TARIS)

Anak-anak SD dan SMP Satap Nangalanang di Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT menyeberangi Kali Pinarangkat, Rabu (19/6/2019).

GridPop.ID - Perjuangan anak-anak untuk sekolah di Manggarai Timur rupanya tidak bisa dianggap enteng.

Jika banyak anak bisa menikmati akses jalan hingga jembatan untuk bersekolah, anak-anak di Manggarai Timur justru harus bertaruh nyawa

Mereka bertaruh nyawa menyeberangi sungai yang banjir demi ke sekolah.

Melansir dari Kompas.com, hujan yang terus mengguyur wilayah Manggarai 2 pekan terakhir mengakibatkan jembatan darurat di Desa Lidi, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, ambruk dihantam banjir.

Akibatnya, anak-anak di Desa Lidi terpaksa harus menyeberangi Kali Pinarangkat menuju sekolah.

Anak-anak tersebut bahkan harus bertaruh nyawa di saat menyeberangi sungai.

"Di sini ada jembatan darurat yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Tetapi, tanggal 13 Juni kemarin ambruk dihantam banjir. Sekarang anak-anak ke sekolah harus bertaruh nyawa di Kali Pinarangkat ini," ungkap Theodorus Pamput, tokoh masyarakat Desa Lidi dalm rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (20/6/2019).

"Tidak hanya anak-anak, para guru juga harus menyeberangi air kali yang besar menuju sekolah," katanya.

Ia mengatakan, setiap hari orantua berusaha mengantarkan anak-anak menyeberangi Kali Pinarangkat agar bisa sampai di sekolah.

"Kalau tidak seperti ini, anak-anak kami tidak bisa ke sekolah. Kasihan kan kalau anak-anak tidak bisa ke sekolah," kata Theo.

Dalam kondisi tersebut, Theo berharap kepada Pemda Manggarai Timur agar bisa membangun jembatan ataupun cross way di Kali Pinarangkat itu.

Ia menuturkan, sejak dulu anak-anak sekolah di desa itu berjuang menyeberangi air kali demi mendapatkan pendidikan.

Source : Kompas.com Grid.ID

Editor : Grid Pop

Latest

Popular

Tag Popular