Awalnya, aksi itu dicegah oleh Paspampres, namun Jokowi yang terlanjur melihat pria berbaju hitam itu langsung mempersilahkannya untuk mendekat.
Pria itu kemudian dilepaskan dari kawalan Paspampres lalu Jokowi mengambil foto dari tangan pria itu untuk ditandatangani.
Jokowi pun sempat kebingungan untuk membubuhkan tanda tangan karena tidak ada tempat yang dapat dijadikan sebagai alas.
"Tiba-tiba, asisten ajudan (Ajun Komisaris (Pol) Syarif Muhammad Fitriansyah) maju ke hadapan Bapak (Presiden). Dia balik badan, lalu membungkuk. Punggungnya dikasih ke Pak Jokowi sebagai alas tanda tangan," ujar Agus.
Melihat aksi anak buahnya itu, Presiden Jokowi sempat tersenyum.
Namun secara tak ragu Jokowi pun menaruh fotonya tersebut di punggung Syarif kemudian membubuhkan tanda tangan di atas foto tersebut.
Pria yang tidak diketahui namanya tersebut tampak sumringah setelah lembaran foto itu dibubuhkan tanda tangan langsung oleh orang nomor satu di Indonesia ini.
"Setelah dapat tanda tangan Presiden, si Bapak itu langsung pergi. Dia cuma sempat bilang, 'ini untuk kenang-kenangan berharga saya'," ujar Agus.
Aksi "pinjam pungggung" sebagai alas tersebut ternyata pernah juga dilakukan presiden Indonesia sebelumnya.
Kebiasaan Soeharto, SBY, dan Jokowi saat memperlakukan ajudannya.