Kemudian nampak Luhut Pandjaitan juga memberikan penghormatan terakhir pada Ani Yudhoyono.
Menurut Luhut Pandjaitan, SBY mencium kening sang istri sambil membisikan sesuatu seolah Ani Yudhoyono masih ada.
Ia melihat bagaimana SBY yang biasa terlihat gagah layaknya prajurit bisa menjadi rapuh saat ditinggal sang istri.
Saat memberikan kekuatan pada SBY, Luhut Pandjaitan hanya bisa memeluk karena telah kehabisan kata-kata melihat pemandangan itu.
"Di ruang ICU itu kemarin, beberapa saat setelah jasad Bu Ani dibersihkan, saya berada di samping Pak SBY yang mencium kening istrinya lalu membisikkan sesuatu seolah-olah belahan jiwanya itu masih bernyawa," tulisnya.
"Di titik itu saya melihat habisnya separuh jiwa Pak SBY. Saya kehabisan kata-kata. Saya hanya bisa memeluk Beliau, lalu memberikan penghormatan terakhir saya pada almarhumah Ibu Negara dari Presiden ke-6 RI tersebut," imbuh Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut Pandjaitan juga menyadari bahwa rasa kehilangan SBY tentu akan dirasakan semua orang.
Saat itu pula, lanjut Luhut Pandjaitan, hanya ada air mata yang mampu menumpahkan pedih hati kehilangan orang tercinta sebagaimana yang ditunjukkan SBY.
"Sehebat apapun pencapaian kita, air mata tetap tak ayal dibendung ketika saat itu tiba. Seperti bagaimana saya menyaksikan seorang mantan Presiden yang menangis selayaknya seorang manusia biasa yang terdiri dari darah, daging, tulang dan emosi juga," tulisnya.
Luhut Panjaitan saat beri penghormatan terakhir untuk Ani Yudhoyono